Minggu, 02 November 2014

letak geografis Indonesia


Potensi Letak Geografis Indonesia yang Strategis
1.Pendahuluan
Secara geografis negara Indonesia terletak diantara dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia serta terletak di antara dua samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.  Hal ini menyebabkan Indonesia terletak pada posisi yang strategis karena berada di jalur perdagangan dan pelayaran internasional. Indonesia menjadi tempat persinggahan bagi para pedagang, eksportir, importir, dan para perantara perdagangan dari luar negeri yang akan melakukan kegiatan ekonominya di Benua Asia menuju ke Benua Australia atau sebaliknya. Di tempat transit atau persinggahan itu para pelaku kegiatan ekonomi luar negeri banyak melakukan transaksi dengan warga domestik yang membawa keuntungan besar bagi dunia pereonomian Indonesia.
Menurut jurnal yang berjudul Frameworks for Global Strategic Analysis yang ditulis oleh Donald R.Lessard (2003), adanya globalisasi menyebabkan persaingan di industri semakin ketat. Untuk memperbesar perusahaan salah satunya dilakukan dengan memperluas jaringan melewati batas nasional dan menuju ke sumber-sumber strategis. Untuk menuju ke sumber strategis ini diperlukan analisis pendekatan multilevel untuk memperbesar fakta-fakta setting strategis dan mengambil laporan faktor-faktor terpenting di setiap level. Menurut jurnal yang berjudulGlobalisation, Economic Geography, and the Strategi of Multinational Enterprises yang ditulis oleh Peter J.Buckley dan Pervez N.Ghauri (2004),  membahas tentang hubungan kepemilikan dan lokasi strategis untuk geografi ekonomi dan teori globalisasi. Perbedaan langkah globalisasi melewati pasar menyebabkan perbedaan pembuatan kebijakan lokal, regional maupun internasional. Makin bertambahnya keputusan yang dibuat menyebabkan keharusan untuk membagi aktivitas-aktivitas perusahaan dan menemukan lokasi-lokasi optimum untuk setiap aktivitas yang diterapkan. Jadi kedua jurnal itu menyatakan bahwa lokasi geografis yang strategis menentukan keberlangsungan kegiatan  perusahaan dan kegiatan perekonomian negara dalam kancah dunia internasional di era globalisasi. Untuk mencapai keuntungan yang optimum maka suatu perusahaan harus menembus pasar internasional. Oleh karena itu dalam paper ini, penulis membahas tentang “Potensi Letak Geografis Indonesia yang Strategis” karena posisi geografis ini merupakan salah satu keunggulan kompetitif Indonesia agar perekonomian Indonesia tetap maju dan berkembang di era globalisasi ini.
2. Pembahasan
            Letak geografis adalah letak suatu wilayah berdasarkan kenyataannya di permukaan bumi. Secara geografis Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera. Letak geografis Indonesia memberikan keuntungan dari berbagai aspek baik dari aspek ekonomi, sosial maupun kebudayaan. Dari segi ekonomi, Indonesia merupakan persimpangan lalu lintas dunia dan titik persilangan kegiatan ekonomi dunia. Dari aspek sosial letak geografis Indonesia menyebabkan bangsa Indonesia mudah berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain sehingga proses interaksi antarbangsa lebih mudah terjalin. Masyarakat Indonesia bisa menjalin hubungan baik dengan masyarakat benua Asia dan masyarakat benua Australia. Indonesia yang terletak di posisi silang (cross position) menyebabkan Indonesia banyak memiliki mitra kerjasama dengan negara-negara berkembang. Dari aspek budaya, bangsa Indonesia memiliki budaya yang sangat beragam dari berbagai suku bangsa. Suku- suku bangsa di Indonesia terpisah di berbagai pulau. Hal ini menyebabkan keberagaman budaya tercipta dan bahkan terkadang terjadi asimilasi serta akulturasi budaya lokal dengan budaya asing.
            Potensi letak geografis Indonesia yang strategis sangat menunjang dalam kemajuan kegiatan perekonomian negara Indonesia karena Indonesia terletak di jalur perdagangan internasional. Letak geografis Indonesia menyababkan keberagaman dalam berbagai hal seperti keragaman flora dan fauna, keberagaman jenis tanah, keberagaman vegetasi,  dan sebagainya. Keberagaman vegetasi ini dipengaruhi oleh keadaan iklim Indonesia yaitu beriklim topis. Indonesia juga memiliki potensi kekayaan alam yang banyak seperti kekayaan hasil hutan, hasil tambang, hasil perkebunan yang bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.
            Sifat dan karakteristik geografis Indonesia ditinjau dari aspek iklim, merupakan negara humid tropik yang berpengaruh pada kehidupan tumbuhan, hewan dan manusia, sehingga sebagian besar sumberdaya lahan merupakan lahan yang subur untuk pertanian. Kondisi laut yang membentang memiliki potensi ikan dan keindahan alam serta berfungsi sebagai penghubung antar pulau. Sumberdaya manusia yang beragam, suku, agama, tradisi dan budaya serta bahasanya merupakan aset sosio-kultural geografis yang penting dikembangkan sebagai aset kearifan lokal dalam pembangunan wilayah dan pengelolaan sumberdaya serta lingkungan. Posisi geografis Indonesia di antara benua Australia dan Asia merupakan aspek spasial global yang dapat dijadikan sebagai daya tarik kerjasama antar negara bersama dengan negara-negara ASEAN. Aspek geo-ekonomi dan politik Indonesia berpengaruh besar pada perkembangan kerjasama di berbagai bidang. Berdasarkan kondisi geografis dan kehidupan sejak zaman kerajaan, maka urutan potensi pemanfaatan sumberdaya wilayah meliputi:
1. Pertanian
2. Perkebunan
3. Kehutanan
4. Perikanan
5. Peternakan
6. Pariwisata
7. Pertambangan
8. Industri dan jasa
9. Perdagangan ( Suratman Worosuprodjo, 2007)
            Posisi geografis Indonesia yang strategis dapat menjadi suatu kelebihan bagi bangsa Indonesia. Letak Indonesia yang strategis itu tidak hanya wilayah laut namun juga didukung oleh wilayah udara. Potensi yang dimiliki Indonesia ini akan bermanfaat jika masyarakat Indonesia mampu mengelola sumber daya alam yang ada dengan baik. Jika masyarakat mampu menggali dan memanfaatkan potensi kekayaan alam yang ada  maka bisa menambah komoditi ekspor Indonesia. Jika komoditi ekspor Indonesia semakin beragam maka akan menyebabkan semakin majunya kegiatan perdagangan internasional Indonesia dan bisa meningkatkan devisa negara. Selain itu, Indonesia memiliki iklim musim yang menyebabkan pergantian musim kemarau dan penghujan. Keadaan iklim Indonesia menjadikan komoditas pertanian yang dihasilkan di Indonesia memiliki keunikan tersendiri dari daerah lainnya. Letak Indonesia yang strategis seharusnya bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat sehingga membawa dampak positif bagi kebaikan perekonomian Indonesia. Namun demikian, untuk mendukung kebaikan perekonomian Indonesia memerlukan beberapa hal seperti sarana telekomunikasi, perdagangan, pelabuhan, sarana transportasi yang memadai, dan infrastruktur lainnya.
            Posisi geografis Indonesia dapat pula menjadi suatu ancaman bagi bangsa Indonesia jika masyarakat kurang waspada dalam bertindak. Letak Indonesia dalam posisi silang menyebabkan semakin mudahnya akses bagi bangsa-bangsa asing untuk memasuki wilayah Indonesia baik wilayah darat, laut, maupun udara. Jika Indonesia tidak mengantisipasi dengan kegiatan pengamanan yang ketat maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi kegiatan pencurian seperti penangkapan ikan oleh nelayan asing secara illegal, pembalakan liar, penambangan illegal, dan jenis-jenis kejahatan lainnya. Pihak  militer sebagai keamanan dan masyarakat Indonesia sebagai pendukungnya harus bekerja secara ekstra dalam proses pengamanan wilayah karena mengingat negara Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat mudah untuk dimasuki oleh pihak-pihak asing yang kurang bertanggung jawab dan bisa merugikan negara. Letak geografis Indonesia juga bisa menjadikan Indonesia sebagai jalur lalu lintas kriminalitas internasional seperti perdagangan narkoba, perdagangan anak dan wanita, dan perdagangan kriminal yang lainnya. Hal ini harus diantisipasi sedini mungkin supaya Indonesia tidak menjadi tempat persinggahan lalu lintas kejahatan internasional.
            Secara geografis masalah yang dihadapi Indonesia meliputi:
1. Kerusakan lingkungan fisik seperti pencemaran air dan udara, lahan kritis, abrasi.
2. Kerusakan lingkungan biotis seperti penurunan sumberdaya hayati (flora/fauna) illegal logging, kerusakan ekosistem pantai, sungai, danau.
3. Kerusakan sumberdaya alam oleh exploitasi berlebihan, illegal fishing, illegal mining
4. Bencana alam, longsor, erosi, kekeringan, banjir, badai, gempa, tsunami, bencana oleh teknologi
5. Pengangguran yang mencapai 10,55 juta (9,75%) dan kemiskinan  sebanyak 37,17 (16,58%) dari total penduduk Indonesia (BPS 2007).
6. Kurangnya pengembangan potensi seni dan budaya lokal dari setiap etnik dan memudarnya ciri kehidupan mulai dari bahasa, adat istiadat/tradisi, bangunan rumah, dan tata pergaulan.
Beberapa masalah geografis tersebut dapat dipetakan sebaran dan tingkat  permasalahnnya, sehingga pemerintah daerah, masyarakat dan peran swasta dapat bekerja sama untuk mereduksi permasalahan yang kompleks tersebut. ( Suratman Worosuprodjo, 2007)
            Menurut jurnal Frameworks for Global Strategic Analysis danGlobalisation, Economic Geography, and the Strategi of Multinational Enterprises menyatakan bahwa lokasi geografis yang strategis menentukan keberlangsungan kegiatan  perusahaan dan kegiatan perekonomian negara dalam kancah dunia internasional di era globalisasi. Untuk mencapai keuntungan yang optimum maka suatu perusahaan harus menembus pasar internasional. Untuk memperluas kegiatan perekonomiannya dan untuk tetap berkiprah di perekonomian internasional, Indonesia harus berperan aktif dalam perdagangan internasional. Di era globalisai ini, suatu negara akan diakui keberadaannya oleh negara lain jika negara tersebut turut serta dalam kancah pergaulan internasional yang menembus batas-batas nasional. Posisi geografis Indonesia bisa mendukung keterlibatan Indonesia untuk menuju ke perdagangan bebas yang merupakan salah satu ciri khas dari adanya globalisasi ekonomi. Cross Position Indonesia diantara dua benua dan diantara dua samudera memudahkan adanya aliran barang, jasa, dan investasi asing untuk keluar masuk Indonesia. Kegiatan ekspor impor juga bisa berjalan dengan mudah berkat posisi geografis Indonesia yang strategis. Kegiatan perdagangan bebas Indonesia-Cina yang belum lama ini dibuka telah menunjukkan kecepatan arus globalisasi yang mempengaruhi perdagangan internasional dan mempengaruhi kegiatan perekonomian suatu negara. Di Indonesia produk-produk Cina telah membanjiri pasar-pasar lokal seperti produk makanan, minuman, mainan, obat-obatan dan berbagai barang-barang lainnya. Perusahaan nasional sebagai salah satu faktor penentu perekonomian suatu negara harus mampu bersaing dengan produk-produk asing supaya tetap bisa bertahan di dalam persaingan globalisasi ekonomi. Perusahaan nasional harus mampu mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk serta menjaga kestabilan harga supaya tidak kalah bersaing dengan produk-produk asing.
            Dukungan posisi geografis Indonesia bisa dimanfaatkan oleh perusahaan nasional untuk tetap bertahan di perdagangan dalam negeri dan mengusahakan untuk berkiprah di kancah perdagangan internasional. Unit produksi seperti perusahaan bisa mengambil peluang dari kekhasan sumber daya alam Indonesia untuk dapat membuat diferensiasi produk dalam negeri dengan produk asing. Perusahaan-perusahaan nasional seharusnya mampu memanfaatkan keunggulan kompetitif Indonesia seperti keunggulan di bidang letak geografis untuk mengidentifikasi potensi-potensi yang dimiliki Indonesia.
            Pembangunan berbasis geografis yang mengutamakan keseimbangan ekonomi – ekologi dan sosiokulture bangsa Indonesia dapat dijadikan landasan untuk menetapkan pilihan apakah Indonesia negara pertanian, industri, wisata, atau tambang. Berbagai pertimbangan geografis dan sosiokultur serta letak geologis dan klimatologis,semestinya Indonesia memperkuat jati diri pembangunan sebagai negara pertanian yang kuat di dunia. Indonesia mampu memperkuat penyediaan pangan dunia dan komoditas pertanian. Strategi pertanian yang dikembangkan berbasis 5 A yaitu:
1. Agro produksi yang berdasarkan kemampuan dan kesesuaian lahan
2. Agro industri (pengelolaan hasil-hasil pertanian)
3. Agro bisnis perdagangan hasil-hasil pertanian (local – regional -
internasional)
4. Agro teknologi (penggunaan teknologi ramah lingkungan)
5. Agro Tourisme – sosio kulture yang dikembangkan ( Suratman Worosuprodjo, 2007)
            Jadi potensi letak geografis Indonesia yang strategis harus dimanfaatkan dan dikelola sebaik mungkin oleh bangsa Indonesia supaya membawa keuntungan bagi bangsa Indonesia dan mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat. Selain itu bangsa Indonesia juga harus mengantisipasi hal-hal negatif atau kerugian yang mungkin ditimbulkan oleh letak Indonesia di cross position supaya tidak mmembawa keburukan bagi bangsa Indonesia sendiri.
           


                                                                         













DAFTAR PUSTAKA
Buckley, Peter J. And Ghauri, Pervez N. (2004) Journal of Globalisation, Economic Geography, and the Strategi of Multinational Enterprises.Available from <Error! Hyperlink reference not valid. 6 Oktober 2011]
Lessard,Donald R.(2003).Journal of Frameworks for Global Strategic Analysis.Available from
[Accessed 8 Oktober 2011]
Worosuprodjo, Suratman. 2007.Mengelola Potensi Geografis Indonesia untuk Pembangunan Wilayah Berkelanjutan. Available from <http://usupress.usu.ac.id/files/Pembangunan%20Wilayah%20Berwawasan%20Lingkungan%20dan%20Kebencanaan_Normal_bab1.pdf> [Accessed 9 Oktober 2011]


                                                                             



Diposkan oleh Vina Puspitasari di 16.39  alamat blog: vins-puspitasari.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar