letak
geografis Indonesia
Potensi Letak Geografis
Indonesia yang Strategis
1.Pendahuluan
Secara geografis negara Indonesia terletak
diantara dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia serta terletak di
antara dua samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Hal ini
menyebabkan Indonesia terletak pada posisi yang strategis karena berada di
jalur perdagangan dan pelayaran internasional. Indonesia menjadi tempat
persinggahan bagi para pedagang, eksportir, importir, dan para perantara
perdagangan dari luar negeri yang akan melakukan kegiatan ekonominya di Benua
Asia menuju ke Benua Australia atau sebaliknya. Di tempat transit atau
persinggahan itu para pelaku kegiatan ekonomi luar negeri banyak melakukan
transaksi dengan warga domestik yang membawa keuntungan besar bagi dunia
pereonomian Indonesia.
Menurut jurnal yang berjudul Frameworks
for Global Strategic Analysis yang ditulis oleh Donald R.Lessard
(2003), adanya globalisasi menyebabkan persaingan di industri semakin ketat.
Untuk memperbesar perusahaan salah satunya dilakukan dengan memperluas jaringan
melewati batas nasional dan menuju ke sumber-sumber strategis. Untuk menuju ke
sumber strategis ini diperlukan analisis pendekatan multilevel untuk
memperbesar fakta-fakta setting strategis dan mengambil laporan faktor-faktor
terpenting di setiap level. Menurut jurnal yang berjudulGlobalisation,
Economic Geography, and the Strategi of Multinational Enterprises yang
ditulis oleh Peter J.Buckley dan Pervez N.Ghauri (2004), membahas tentang
hubungan kepemilikan dan lokasi strategis untuk geografi ekonomi dan teori
globalisasi. Perbedaan langkah globalisasi melewati pasar menyebabkan perbedaan
pembuatan kebijakan lokal, regional maupun internasional. Makin bertambahnya
keputusan yang dibuat menyebabkan keharusan untuk membagi aktivitas-aktivitas
perusahaan dan menemukan lokasi-lokasi optimum untuk setiap aktivitas yang
diterapkan. Jadi kedua jurnal itu menyatakan bahwa lokasi geografis yang
strategis menentukan keberlangsungan kegiatan perusahaan dan kegiatan
perekonomian negara dalam kancah dunia internasional di era globalisasi. Untuk
mencapai keuntungan yang optimum maka suatu perusahaan harus menembus pasar
internasional. Oleh karena itu dalam paper ini, penulis membahas tentang
“Potensi Letak Geografis Indonesia yang Strategis” karena posisi geografis ini
merupakan salah satu keunggulan kompetitif Indonesia agar perekonomian
Indonesia tetap maju dan berkembang di era globalisasi ini.
2. Pembahasan
Letak
geografis adalah letak suatu wilayah berdasarkan kenyataannya di permukaan
bumi. Secara geografis Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera.
Letak geografis Indonesia memberikan keuntungan dari berbagai aspek baik dari
aspek ekonomi, sosial maupun kebudayaan. Dari segi ekonomi, Indonesia merupakan
persimpangan lalu lintas dunia dan titik persilangan kegiatan ekonomi dunia.
Dari aspek sosial letak geografis Indonesia menyebabkan bangsa Indonesia mudah
berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain sehingga proses interaksi antarbangsa
lebih mudah terjalin. Masyarakat Indonesia bisa menjalin hubungan baik dengan
masyarakat benua Asia dan masyarakat benua Australia. Indonesia yang terletak
di posisi silang (cross position) menyebabkan Indonesia banyak memiliki
mitra kerjasama dengan negara-negara berkembang. Dari aspek budaya, bangsa
Indonesia memiliki budaya yang sangat beragam dari berbagai suku bangsa. Suku-
suku bangsa di Indonesia terpisah di berbagai pulau. Hal ini menyebabkan
keberagaman budaya tercipta dan bahkan terkadang terjadi asimilasi serta
akulturasi budaya lokal dengan budaya asing.
Potensi
letak geografis Indonesia yang strategis sangat menunjang dalam kemajuan
kegiatan perekonomian negara Indonesia karena Indonesia terletak di jalur
perdagangan internasional. Letak geografis Indonesia menyababkan keberagaman
dalam berbagai hal seperti keragaman flora dan fauna, keberagaman jenis tanah,
keberagaman vegetasi, dan sebagainya. Keberagaman vegetasi ini
dipengaruhi oleh keadaan iklim Indonesia yaitu beriklim topis. Indonesia juga
memiliki potensi kekayaan alam yang banyak seperti kekayaan hasil hutan, hasil
tambang, hasil perkebunan yang bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat
Indonesia.
Sifat
dan karakteristik geografis Indonesia ditinjau dari aspek iklim, merupakan
negara humid tropik yang berpengaruh pada kehidupan tumbuhan, hewan dan
manusia, sehingga sebagian besar sumberdaya lahan merupakan lahan yang subur
untuk pertanian. Kondisi laut yang membentang memiliki potensi ikan dan
keindahan alam serta berfungsi sebagai penghubung antar pulau. Sumberdaya
manusia yang beragam, suku, agama, tradisi dan budaya serta bahasanya merupakan
aset sosio-kultural geografis yang penting dikembangkan sebagai aset kearifan
lokal dalam pembangunan wilayah dan pengelolaan sumberdaya serta lingkungan.
Posisi geografis Indonesia di antara benua Australia dan Asia merupakan aspek
spasial global yang dapat dijadikan sebagai daya tarik kerjasama antar negara
bersama dengan negara-negara ASEAN. Aspek geo-ekonomi dan politik Indonesia
berpengaruh besar pada perkembangan kerjasama di berbagai bidang. Berdasarkan kondisi
geografis dan kehidupan sejak zaman kerajaan, maka urutan potensi pemanfaatan
sumberdaya wilayah meliputi:
1. Pertanian
2. Perkebunan
3. Kehutanan
4. Perikanan
5. Peternakan
6. Pariwisata
7. Pertambangan
8. Industri dan jasa
9. Perdagangan ( Suratman Worosuprodjo, 2007)
Posisi
geografis Indonesia yang strategis dapat menjadi suatu kelebihan bagi bangsa
Indonesia. Letak Indonesia yang strategis itu tidak hanya wilayah laut namun
juga didukung oleh wilayah udara. Potensi yang dimiliki Indonesia ini akan
bermanfaat jika masyarakat Indonesia mampu mengelola sumber daya alam yang ada
dengan baik. Jika masyarakat mampu menggali dan memanfaatkan potensi kekayaan
alam yang ada maka bisa menambah komoditi ekspor Indonesia. Jika komoditi
ekspor Indonesia semakin beragam maka akan menyebabkan semakin majunya kegiatan
perdagangan internasional Indonesia dan bisa meningkatkan devisa negara. Selain
itu, Indonesia memiliki iklim musim yang menyebabkan pergantian musim kemarau
dan penghujan. Keadaan iklim Indonesia menjadikan komoditas pertanian yang
dihasilkan di Indonesia memiliki keunikan tersendiri dari daerah lainnya. Letak
Indonesia yang strategis seharusnya bisa dimanfaatkan dengan baik oleh
masyarakat sehingga membawa dampak positif bagi kebaikan perekonomian
Indonesia. Namun demikian, untuk mendukung kebaikan perekonomian Indonesia
memerlukan beberapa hal seperti sarana telekomunikasi, perdagangan, pelabuhan,
sarana transportasi yang memadai, dan infrastruktur lainnya.
Posisi
geografis Indonesia dapat pula menjadi suatu ancaman bagi bangsa Indonesia jika
masyarakat kurang waspada dalam bertindak. Letak Indonesia dalam posisi silang
menyebabkan semakin mudahnya akses bagi bangsa-bangsa asing untuk memasuki
wilayah Indonesia baik wilayah darat, laut, maupun udara. Jika Indonesia tidak
mengantisipasi dengan kegiatan pengamanan yang ketat maka tidak menutup
kemungkinan akan terjadi kegiatan pencurian seperti penangkapan ikan oleh
nelayan asing secara illegal, pembalakan liar, penambangan illegal, dan
jenis-jenis kejahatan lainnya. Pihak militer sebagai keamanan dan
masyarakat Indonesia sebagai pendukungnya harus bekerja secara ekstra dalam
proses pengamanan wilayah karena mengingat negara Indonesia adalah negara
kepulauan yang sangat mudah untuk dimasuki oleh pihak-pihak asing yang kurang
bertanggung jawab dan bisa merugikan negara. Letak geografis Indonesia juga
bisa menjadikan Indonesia sebagai jalur lalu lintas kriminalitas internasional
seperti perdagangan narkoba, perdagangan anak dan wanita, dan perdagangan
kriminal yang lainnya. Hal ini harus diantisipasi sedini mungkin supaya
Indonesia tidak menjadi tempat persinggahan lalu lintas kejahatan
internasional.
Secara
geografis masalah yang dihadapi Indonesia meliputi:
1. Kerusakan lingkungan fisik seperti pencemaran air dan udara, lahan
kritis, abrasi.
2. Kerusakan lingkungan biotis seperti penurunan sumberdaya hayati
(flora/fauna) illegal logging, kerusakan ekosistem pantai, sungai, danau.
3. Kerusakan sumberdaya alam oleh exploitasi berlebihan, illegal fishing,
illegal mining
4. Bencana alam, longsor, erosi, kekeringan, banjir, badai, gempa, tsunami,
bencana oleh teknologi
5. Pengangguran yang mencapai 10,55 juta (9,75%) dan kemiskinan
sebanyak 37,17 (16,58%) dari total penduduk Indonesia (BPS 2007).
6. Kurangnya pengembangan potensi seni dan budaya lokal dari setiap etnik
dan memudarnya ciri kehidupan mulai dari bahasa, adat istiadat/tradisi,
bangunan rumah, dan tata pergaulan.
Beberapa masalah geografis tersebut dapat
dipetakan sebaran dan tingkat permasalahnnya, sehingga pemerintah daerah,
masyarakat dan peran swasta dapat bekerja sama untuk mereduksi permasalahan
yang kompleks tersebut. ( Suratman Worosuprodjo, 2007)
Menurut
jurnal Frameworks for Global Strategic Analysis danGlobalisation,
Economic Geography, and the Strategi of Multinational Enterprises menyatakan
bahwa lokasi geografis yang strategis menentukan keberlangsungan kegiatan
perusahaan dan kegiatan perekonomian negara dalam kancah dunia internasional di
era globalisasi. Untuk mencapai keuntungan yang optimum maka suatu perusahaan
harus menembus pasar internasional. Untuk memperluas kegiatan perekonomiannya
dan untuk tetap berkiprah di perekonomian internasional, Indonesia harus
berperan aktif dalam perdagangan internasional. Di era globalisai ini, suatu
negara akan diakui keberadaannya oleh negara lain jika negara tersebut turut
serta dalam kancah pergaulan internasional yang menembus batas-batas nasional.
Posisi geografis Indonesia bisa mendukung keterlibatan Indonesia untuk menuju
ke perdagangan bebas yang merupakan salah satu ciri khas dari adanya
globalisasi ekonomi. Cross Position Indonesia diantara dua
benua dan diantara dua samudera memudahkan adanya aliran barang, jasa, dan
investasi asing untuk keluar masuk Indonesia. Kegiatan ekspor impor juga bisa
berjalan dengan mudah berkat posisi geografis Indonesia yang strategis.
Kegiatan perdagangan bebas Indonesia-Cina yang belum lama ini dibuka telah
menunjukkan kecepatan arus globalisasi yang mempengaruhi perdagangan
internasional dan mempengaruhi kegiatan perekonomian suatu negara. Di Indonesia
produk-produk Cina telah membanjiri pasar-pasar lokal seperti produk makanan,
minuman, mainan, obat-obatan dan berbagai barang-barang lainnya. Perusahaan
nasional sebagai salah satu faktor penentu perekonomian suatu negara harus
mampu bersaing dengan produk-produk asing supaya tetap bisa bertahan di dalam
persaingan globalisasi ekonomi. Perusahaan nasional harus mampu mempertahankan
dan meningkatkan kualitas produk serta menjaga kestabilan harga supaya tidak
kalah bersaing dengan produk-produk asing.
Dukungan
posisi geografis Indonesia bisa dimanfaatkan oleh perusahaan nasional untuk
tetap bertahan di perdagangan dalam negeri dan mengusahakan untuk berkiprah di
kancah perdagangan internasional. Unit produksi seperti perusahaan bisa
mengambil peluang dari kekhasan sumber daya alam Indonesia untuk dapat membuat
diferensiasi produk dalam negeri dengan produk asing. Perusahaan-perusahaan
nasional seharusnya mampu memanfaatkan keunggulan kompetitif Indonesia seperti
keunggulan di bidang letak geografis untuk mengidentifikasi potensi-potensi
yang dimiliki Indonesia.
Pembangunan berbasis geografis yang mengutamakan keseimbangan ekonomi – ekologi
dan sosiokulture bangsa Indonesia dapat dijadikan landasan untuk menetapkan
pilihan apakah Indonesia negara pertanian, industri, wisata, atau tambang.
Berbagai pertimbangan geografis dan sosiokultur serta letak geologis dan klimatologis,semestinya
Indonesia memperkuat jati diri pembangunan sebagai negara pertanian yang kuat
di dunia. Indonesia mampu memperkuat penyediaan pangan dunia dan komoditas
pertanian. Strategi pertanian yang dikembangkan berbasis 5 A yaitu:
1. Agro produksi yang berdasarkan kemampuan dan kesesuaian lahan
2. Agro industri (pengelolaan hasil-hasil pertanian)
3. Agro bisnis perdagangan hasil-hasil pertanian (local – regional -
internasional)
4. Agro teknologi (penggunaan teknologi ramah lingkungan)
5. Agro Tourisme – sosio kulture yang dikembangkan ( Suratman Worosuprodjo,
2007)
Jadi
potensi letak geografis Indonesia yang strategis harus dimanfaatkan dan
dikelola sebaik mungkin oleh bangsa Indonesia supaya membawa keuntungan bagi
bangsa Indonesia dan mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat. Selain itu bangsa
Indonesia juga harus mengantisipasi hal-hal negatif atau kerugian yang mungkin
ditimbulkan oleh letak Indonesia di cross position supaya
tidak mmembawa keburukan bagi bangsa Indonesia sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Buckley, Peter J. And Ghauri, Pervez N. (2004) Journal
of Globalisation, Economic Geography, and the Strategi of Multinational
Enterprises.Available from <Error! Hyperlink reference not valid. 6
Oktober 2011]
Lessard,Donald R.(2003).Journal of Frameworks for Global Strategic
Analysis.Available from
[Accessed 8 Oktober 2011]
Worosuprodjo, Suratman. 2007.Mengelola Potensi Geografis Indonesia
untuk Pembangunan Wilayah Berkelanjutan. Available from <http://usupress.usu.ac.id/files/Pembangunan%20Wilayah%20Berwawasan%20Lingkungan%20dan%20Kebencanaan_Normal_bab1.pdf>
[Accessed 9 Oktober 2011]
Diposkan oleh Vina Puspitasari di 16.39 alamat blog:
vins-puspitasari.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar