Minggu, 30 November 2014

Efek Coriolis
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pada gambar ini, titik hitam bergerak lurus dan titik merah diam dalam cakram berputar. Titik merah akan melihat titik hitam bergerak melengkung.
Dalam fisika, efek Coriolis adalah pembelokkan arah benda yang bergerak ketika dilihat dari kerangka acuan yang berputar. Benda yang bergerak lurus dalam kerangka berputar, akan terlihat belok oleh pengamat yang diam pada kerangka itu. (lihat gambar)

Efek ini dapat ditunjukkan melalui eksperimen seperti bandul Foucault. Dengan menggantung sebuah bandul dan diayunkan secara terus menerus, arah bandul tersebut tidak lagi pada arah yang sama, dan bergeser ke arah yang lain.

Pada Bumi, efek Coriolis dapat dirasakan untuk pergerakan pada jarak yang jauh dan periode yang panjang, seperti pergerakan udara berskala besar di atmosfer atau air di samudera.

Istilah ini berasal dari ilmuwan Perancis Gaspard-Gustave Coriolis (1792).

Pranala luar[sunting | sunting sumber]
Search Wikimedia Commons Wikimedia Commons memiliki galeri mengenai:
Efek Coriolis
The definition of the Coriolis effect from the Glossary of Meteorology
The Coriolis Effect PDF-file. 17 pages. A general discussion by Anders Persson of various aspects of the coriolis effect, including Foucault's Pendulum and Taylor columns.
Anders Persson The Coriolis Effect: Four centuries of conflict between common sense and mathematics, Part I: A history to 1885 History of Meteorology 2 (2005)
10 Coriolis Effect Videos and Games- from the About.com Weather Page
Coriolis Force - from ScienceWorld
Coriolis Effect and Drains An article from the NEWTON web site hosted by the Argonne National Laboratory.
Science.jpg Artikel bertopik fisika ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

Kategori: GayaRotasi
SUMBER : id.wikipedia.org
Soal latihan ulangan umum akhir semester kelas7
=======================================================================

Jelaskan letak astronomis indonesia
Sebutkan dampak letak astronomis indonesia
Apa manfaat letak geografis indonesia
Sebutkan iklim di indonesia
Jelaskan batas wilayah indonesia sebelah timur
Jelaskan musim di Indonesia berdasarkan dari pengamatan peta
Apa yang dimasud dengan gaya coriolis
Jelaskan aktivitas dominan yang dilakukan penduduk di dataran rendah
Apakah yang dimaksud dengan dataran tinggi itu
Sbutkan tanda-tanda terjadinya bencana banjir
Jelaskan tanda-tanda gunung api akan meletus
Sebutkan binatang langka di indonesia itu
Jelaskan ciri atau karakteristik flora  yang ada di Indonseia
Apa perbedaan antara garis Wallace dan garis Weber
Jelaskan jenis jenis binatang berdasarkan speciesnya di Indonesia
Jelaskan 3 masa pada masa praaksara
Jelaskan bentuk-bentuk perdagangan  yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia
Jelaskan alat-alat yang dipergunakan pada masa perundagian
Sebutkan peninggalan sejarah pada masa hindu-budha
Berikan contoh bentuk-bentuk karya sastra pada masa kerajaan islam
Dimanakah ditemukan batu nisan makam pejabat majapahit yang masuk islam
Apakah ruang itu
Jelaskan pengertian konsep antarruang itu
Jelaskan aktivitas penduduk yang tidak lepas dari kontek ruang dan waktu itu
Jelaskan jenis-jenis kebutuhan berdasarkan pada sifatnya
Kelaskan konsep keterkaitan antar ruang dan waktu
Jelaskan penduduk asli pulau jawa
Bagaimana corak kehidupan nenek moyang bangsa indonesia bidang kebudayaan
Apa buktinya bahwa nenek moyang bangsa indonesia sudah memiliki kemampuan  kesenian
Sebutkan suku keturuan proto melayu yang sekarang masih ada di indonesia
Jelaskan metode pendataan penduduk
Jelaskan faktor penentu kepadatan penduduk
Bagaimana cara menghitung jumlah kepadatan penduduk
Bagaimana cara menghitung jumlah kepadatan penduduk kasar
Bagaimana cara menghitung rasio jenis kelamin
Jelaskan komponen-komponen pembentuk piramida penduduk
Bagaimana cara menenentukan kondisi penduduk suatu daerah berdasarkan ciri-cirinya
Jelaskan perbedaan antara masyarakt desa dengan masyarakat kota
Jelaskan potensi sumber daya alam pulau jawa yang menarik seseorang datang untuk datang
Jelaskan faktor pendorong seseorang untuk melakukan migrasi
Jelaskan jenis-jenis transmigrasi
Apa upaya pemerintah untuk menghambat laju urbanisasi
Jelaskan dampak positif urbanisasi
Apa pengaruh alat transportasi udara terhadap mobilitas penduduk
Apa keunggulan alat trasportasi kereta api
Jelaskan bahwa alat trasnportasi laut telah berkembang sejak masa pra aksara
Jelaskan lembaga pendidikan yang ada di masyarakat
Berikan contoh BUMN
Apa tujuan  dibentuknya lembaga ekonomi
Apakah lembaga ekonomi itu
Jelaskan apa tujuan dibentuk lembaga keagamaan
Sebutkan alat kelengkapan lembaga keagamaan dan pendidikan

Jumat, 28 November 2014

PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAH
 PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAH


1. Pendudukan Belanda di Indonesia

Pada awal abad ke-15 bangsa Eropa mulai mengadakan penjelajahan samudra. Tujuannya mencari kekayaan (gold), kejayaan (gospel), dam menyebarkan agama Nasrani (glory).
salah satu kebutuhan yang sangat diperlukan oleh bangsa Eropa yang berikilm dingin adalah rempah-rempah. Rempah-rempah berguna untuk obat-obatan, penyedap makanan, dan pengawet makanan.
Daerah penghasil rempah-rempah yang terkenal sejak zaman dahulu ialah Maluku. Bangsa Eropa ini membeli rempah-rempah secara langsung dari Maluku. Ada beberapa alasan mengapa mereka menyukai rempah-rempah dari Maluku. Pertama, mutu rempah-rempah Maluku sangat bagus. Kedua, harganya lebih murah dibandingkan dengan harga tempat lain.


Pada awalnya tujuan utama bangsa Eropa datang ke Indonesia ialah untuk berdagang. Akan tetapi, tujuan tersebut selanjutnya berubah menjadi menjajah. Beberapa bangsa Eropa yang pernah datang dan menjajah bangsa Indonesia ialah bangsa Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris Belanda merupakan bangsa yang paling lama menjajah bangsa Indonesia, yakni 350 tahun.

dalam  upaya mencari jalan ke Indonesia mulanya pelaut -pelaut Belanda mencari jalan melalui Kutub Utara. Usaha ini tidak berhasil. Kemudian mereka mencari jalan lain, yaitu melalui Tangiung Harapan (Cape of Good Hope), Afrika Selatan. Setelah berlayar selama 14 bulan, akhirnya, pada tanggal 22 Juni 1596, armada Belanda berhasil mendarat di Banten. Rombongan ini dipimpin oleh Cornelis de Houtman
Tujuan utama Belanda datang ke Indonesia ialah untuk berdagang, terutama untuk membeli rempah-rempah. Mula-mula, Belanda menunjukan sikap bersahabat dengan masyarakat Banten. Akan tetapi, akhirnya, Belanda memperlihatkan sikap serakah dan kasar. Tindakan ini membuat masyarakat Banten marah dan memusuhi belanda. Kedatangan Belanda tidak mendapatkan sambutan yang baik dari masyarakat. Akibatnya, armada Belanda tidak dapat melanjutkan perjalanan ke Maluku untuk mencari rempah-rempah Mereka akhirnya kembali ke negeri Belanda melalui Bali. Armada Belanda yang pertama ini mengalami kerugian besar. Meskipun demikian, rombongan mereka sudah menemukan jalan ke Indonesia.

Pada tahun 1598, untuk kedua kalinya armada Belanda tiba di Banten. Armada ini dipimpin oleh Jacob van Neck, disusul kedatangan armada yang dipimpin oleh Warwijk. Sejak saat itu, orang-orang Belanda berlomba-lomba datang ke Indonesia. Terbukanya jalur perdagangan ke Indonesia mengakibatkan munculnya persaingan di antara para pedagang. Persaingan itu terjadi antara sesama pedagang Eropa lainnya. Untuk memenangkan persaingan dagang dengan bagssa Eropa lain maupun dengan sesama bagsa Belanda sendiri, Pemerintah Belanda membentuk persatuan (kongsi) dagang. persatuan dagang Belanda tersebut didirikan pada tanggal 20 Maret 1602. Namanya ialah Vereenigde Oost indische Compagnie (VOC), artinya Persatuan Dagang Hindia Timur. Tujuannya adalah mencari keuntungan sebesar-besarnya melawan pesaing-pesaignya, baik dari dalam maupun luar Belanda seperti Portugis, Inggris, Spanyol. Untuk kelancaran usaha dagangnya, Pemerintah Belanda memberi hak monopoli kepada VOC untuk:
1) Membuat perjanjian dengan raja-raja
2) Menyatakan perang dan mengadakan perdamaian
3) Membuat senjata dan mendirikan benteng
4) Mencetak Uang
5) Mengangkat dan memberhentikan pegawai

Pieter Both diangakat sebagai Gubernur jenderal VOC yang pertama dan bekedudukan di Ambon. VOC melakuka monopoli perdagangan rempah-rempah. Artinya, rempah-rempah hanya boleh dijual kepada VOC dengan harga yang telah ditentukan dengan VOC. Ketika Jan Pieterszoon Coen menjadi Gubernur Jenderal, pusat VOC dipindahkan dari Ambon ke Jayakarta (Jakarta) pada tanggal 31 Mei 1619. Nama Jayakarta diganti menjadi Batavia. Alasan pemindahan kantor VOC karena letak Jayakarta dianggap strategis begi pelayaran dan perdagangan. Selain itu, Jayakarta lebih dekat dengan Tanjung Harapan. Sejak bermarkas di Jayakarta, sikap VOC semakin kasar dan mereka mulai menjajah bangsa Indonesia. Akibatnya timbul perlawanan di mana-mana. Walaupun VOC mendapat perlawanan dari rakyat Indonesia, mereka pada akhirnya dapat menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia. Belanda dengan mudah menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia dengan menjalankan politik adu domba (Devide et Impera). Maksudnya, Belanda mengadu raja-raja dari berbagai kerajaan yang ada di Indonesia untuk saling bermusuhan. Belanda berpura-pura membela salah satu dari kerajaan yang berselisih, dengan syarat kerajaan tersebut harus tunduk kepada Belanda. menjelang abad ke-19, keadaan keuangan VOC semakin memburuk, sehingga VOC mengalami kebangkrutan.  Akibatnya pada tanggal 31 Desember 1799, VOC dibubarkan. Kekuasaan VOC diambil alih oleh pemerintah Belanda.

Pada akhir abad ke-18, terjadi perubahan politik di Eropa. Pada tahun 1806, Napoleon Bonaparte (kaisar Prancis) berhasil menaklukan Belanda. Napoleon kemudian mengubah bentuk negara Belanda dari republik menjadi kerajaan. Sebagai Gubernur Jenderal Belanda di Indonesia, Napoleon mengangkat Herman Willem Daendels. Tujuannya adalah mempersiapkan diri untuk menghadapi serangan dari Inggris. Untuk memperkuat pertahanan di Pulau Jawa, Daendels memerintahkan pembuatan jalan raya yang sangat panjang. Tujuannya untuk mempercepat pergerakan pasukan Belanda jika terjadi peperangan. Jalan raya itu terbentang dari Anyer (Banten) samapai Panarukan (Jawa Timur). Untuk mempercepat pembuatan jalan raya itu, Daendels memerintahkan rakyat Indonesia bekerja tanpa upah. Siapa yang membangkang akan disiksa. Rakyat Indonesia yang miskin dan melarat semakin menderita dengan adanya kerja paksa tersebut. Akibatnya, tidak sedikit bangsa Indonesia yang menjadi korban. Mereka banyak yang mati kelaparan dan terserang penyakit malaria. Kerja paksa ini disebut rodi. Tindakan Daendels tersebut membuat hubungannya dengan penguasa pribumi menjadi renggang. Salah seorang pribumi yang menentang Daendels ialah Pangeran Kusumadinata dari Sumedang, Jawa Barat. Beliau tidak rela melihat rakyat Sumedang yang ikut kerja paksa itu menjadi korban. Kekejaman yang dilakukan Gubernur Jenderal Daendels terhadap rakyat Indonesia akhirnya didengar Napoleon. Pada tahun 1811, Daendels dipanggil lagi ke negeri Belanda dan digantikan oleh Jansen.

Pada tahun 1830, Johannes van den Bosch diangkat sebagai Gubernur Jenderal menggatikan Van Der Capellen. Ia diberi tugas mencari uang guna mengisi kas negara Belanda yang sudah kosong akibat perang. Van den Bosch memberlakukan tanam paksa (Cultuurstelsel). Pemerintah Belanda mengerahkan tenaga rakyat untuk menanam tanaman yang hasilnya dapat dijual di pasaran dunia. Misalnya teh. kopi, tembakau, tebu dan lain-lain. sebenarnya. rakyat Indonesia tidak akan merasa sengsara kalau peraturan tanam paksa dijalankan dengan benar. Tetapi dalam pelaksanaanya, tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Pihak Belanda semakin bertindak sewenag-wenagnya. Hasil tanaman rakyat dibayar dengan harga sangat murah. Tanam paksa menimbulkan penderitaan bagi rakyat. Beban yang harus dialami rakyat semakin berat. Hasil pertanian semakin turun. Bencana kelaparan terjadi dimana-mana. Tidak sedikit rakyat Indonesia yang mati kelaparan. Sebaliknya sistem tanam paksa ini sangat menguntungkan Belanda. Kas negara yang tadinya kosong kini terisi kembali. Semua hasil tanam paksa di angkut ke Belanda.
Aturan tanam paksa tersebut sebagai berikut:
1) Penduduk Wajib menyediakan seperlima dari tanahnya untuk ditanami tanaman yang laku di passaran Eropa.
2) Tanah yang dipakai untuk tanaman wajib tanam ini dibebaskan dari pajak tanah.
3) Hasil tanaman wajib tanam itu harus diserahkan kepada pemerintah belanda.
4) Kerusakan-kerusakan yang tidak dapat dicegah oleh petani menjadi tanggungan pemerintah.
5) Pekerajaan yang dilakukan untuk menanam tanaman wajib tidak boleh melebihi pekerjaan yang diperlukan untuk menanam padi.
6) Mereka yang bukan petani harus bekerja 66 hari dalam setahun untuk pemerintah Belanda


Negara Yang Pernah Menjajah Indonesia

Sejak zaman kuno, kepulauan-kepulauan Nusantara telah dikenal oleh dunia sebagai negeri yang kaya raya. Maka tak heran jika sejak dulu, beberapa bangsa di dunia pernah melakukan praktik kolonialisme dan imperialisme di nusantara karena tergiur dengan kekayaan alamnya yang melimpah.



Dan berikut adalah daftar negara yang pernah menjajah Indonesia.

A. Portugis menjajah Indonesia

Beberapa tahun sebelum Colombus, yaitu pada tahun 1486 seorang pelaut Portugis bernama Bartolomeo Diaz pernah mencoba melakukan penjelajahan untuk mencari jalan menuju negeri-negeri di Asia penghasil rempah-rempah. Meskipun pada akhirnya gagal mendapatkan rempah-rempah, namun Bartolomeo Diaz berhasil menemukan jalan baru menuju Asia Timur, yaitu dengan melewati pantai selatan Afrika (Tanjung Harapan Baik).

Lalu pada tahun 1512 seorang pelaut Portugis lain bernama Fransisco Serrao berhasil berlayar menuju kepulauan Maluku. Pada awalnya, raja Ternate menyambut baik kedatangan bangsa Portugis ke Maluku. Bahkan Portugis diizinkan untuk mendirikan benteng di Ternate. Namun pada akhirnya, hubungan dagang antara Ternate-Portugis diputuskan karena Portugis mulai melakukan monopoli terhadap perdagangan rempah-rempah di Maluku.

B. Spanyol menjajah Indonesia

Pada awalnya, bangsa Spanyol melakukan koalisi dengan Kerajaan Tidore untuk melawan Kerajaan Ternate (yang bersekutu dengan Portugis). Namun pada akhirnya, untuk mencegah kerugian yang lebih besar pada pihak Spanyol dan Portugis. Dideklarasikanlah perjanjian Saragosa pada tahun 1538 yang isinya antara lain pernyataan bahwa Portugis memperoleh Kepulauan Maluku dan Spanyol memperoleh wilayah Filipina.

C. Belanda menjajah Indonesia

Bangsa Belanda mulai melakukan kegiatan perdagangan di wilayah yang kini menjadi Negara Indonesia sejak tahun 1602, yaitu ditandai dengan berdirinya persekutuan dagang bernama VOC (Verenigde Oostindische Compagnie). VOC sendiri adalah sebuah lembaga dagang yang berpusat di Kota Batavia dan diberi hak monopoli dagang oleh pemerintah Belanda.

VOC sebagai wakil Belanda di Hindia-Belanda (Indonesia) mempunyai beberapa hak khusus seperti mencetak uang sendiri, memiliki tentara, mengangkat pegawai, membentuk pengadilan, menduduki daerah asing, dan melakukan perjanjian dengan raja-raja pribumi.

Pada perkembangan selanjutnya, VOC mulai ikut campur dalam pemerintahan kerajaan-kerajaan di Nusantara. Tidak sampai disitu, kebijakan-kebijakan VOC pun dinilai menindas rakyat pribumi. Sehingga, rakyat di beberapa daerah mulai melakukan perlawanan kepada VOC.

Pada abad ke-18 VOC mengalami kemunduran, kemunduran yang dialami VOC umumnya diakibatkan oleh banyaknya perlawanan senjata yang dilakukan rakyat Nusantara dan korupsi yang merajalela dikalangan pegawai VOC. Akhirnya pada tanggal 31 Desember 1799, VOC secara resmi dibubarkan oleh pemerintah Belanda. Dan sejak saat itu Indonesia berada di bawah kekuasaan pemerintah Belanda secara langsung yang diwakili oleh beberapa gubernur jendral seperti Daendels dan Janssens.

D. Inggris menjajah Indonesia

Pemerintah Inggris mulai menguasai Indonesia (tepatnya Pulau Jawa) sejak tahun 1811, yaitu sejak ditandatanganinya Kapitulasi Tungtang yang salah satunya berisi penyerahan Pulau jawa dari Belanda kepada Inggris.

Pemerintahan Inggris mengangkat Thomas Stamford Raffles sebagai gubernur jendral  di Indonesia pada tanggal 17 September 1811. Pemerintahan Raffles di Indonesia membawa banyak sekali perubahan, diantaranya adalah; penghapusan sistem monopoli, menghapus perbudakan, membagi Pulau Jawa menjadi 16 karesidenan, penulisan buku "The History of Java", dan beberapa perubahan lain.

Pada tahun 1814 dilakukanlah Konvensi London yang isinya pemerintah Belanda berkuasa kembali atas wilayah jajahan Inggris di Indonesia. Lalu baru pada tahun 1816, pemerintahan Inggris di Indonesia secara resmi berakhir. Dan sejak saat itu, Belanda kembali berkuasa di Indonesia hingga tahun 1942.

E. Jepang menjajah Indonesia

Sejak tahun 1868, Jepang melakukan modernisasi besar-besaran yang dikenal dengan Restorasi Meiji. Dan sejak saat itu Jepang telah menjadi negara industri yang sangat modern.

Pada tahun 1941 Jepang menyerang Pearl Harbor, dan sejak saat itu Jepang dan Amerika Serikat mulai terlibat dalam perang dunia ke-2. Untuk membiayai mesin-mesin perang dan industri agar tetap berjalan, maka Jepang melakukan invasi ke beberapa daerah yang kaya bahan mentah termasuk Indonesia.

Tahun 1942 Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang dalam sebuah perjanjian di daerah Kalijati. Sejak saat itu, berakhirlah masa penjajahan Belanda di Indonesia dan digantikan oleh Jepang. Jepang sendiri menjajah Indonesia hanya dalam waktu 3,5 tahun dan berakhir pada tanggal 17 Agustus 1945 yaitu tepat saat proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Penutup

Beberapa negara pernah menjajah Indonesia sangat lama hingga berabad-abad, namun ada juga yang hanya menjajah selama beberapa tahun. Pemerintah penjajah kadang juga berjasa dalam pembangunan beberapa fasilitas umum seperti jalan, jembatan, perkebunan, rel kereta api, saluran irigrasi, dan beberapa fasilitas lain. Namun penjajahan tetap saja harus dihentikan karena menimbulkan penderitaan bagi negara yang dijajah, namun di lain pihak negara yang menjajah akan semakin makmur
- See more at: http://iwak-pithik.blogspot.com/2011/12/negara-yang-pernah-menjajah-indonesia.html#sthash.Ytp2V9Eh.dpuf

Pelayaran Sungai dan Danau/Pendahuluan

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Pelayaran perairan daratan belum digunakan secara maksimal, pemanfaatannya masih sangat minim. Padahal peluang untuk pemanfaatannya baik untuk tujuan angkutan barang, penumpang, pariwisata masih sangat luas, sangat murah untuk angkutan barang dalam jumlah yang besar seperti yang mulai dikembangkan di pulau Kalimantan dan Sumatera untuk angkutan hasil tambang dan produk pertanian.

Bus air yang beroperasi di sungai Barito
Pelayaran melalui sungai dan danau adalah salah satu bentuk sistem angkutan yang digunakan untuk transportasi barang dan penumpang melalui perairan pedalaman. Sistem angkutan ini merupakan angkutan yang sudah berkembang sejak prasejarah yang kemudian berkembang menjadi sistem angkutan utama di wilayah-wilayah tertentu bahkan di wilayah yang lebih maju sistem transportasinya seperti di Eropa.
Dalam pelayaran sungai berbagai macam barang diangkut dari daerah pedalaman ke pelabuhan. Sebaliknya, melalui sungai pula barang-barang dari pelabuhan diditribusikan ke daerah-daerah di pedalaman. Demikian pula terjadi didanau-danau berbagai macam barang diangkut dari dan ke kota-kota disisi lain danau. Pelayaran sungai dan danau mempunyai peran penting[1] dalam pengangkutan barang perdagangan. Hasil pertanian, peternakan/perikanan dan hasil hutan merupakan salah satu komoditas utama yang diangkut melalui pelayaran sungai. Selain itu juga hasil tambang dan hasil kerajinan penduduk.

Pelayaran Perairan Daratan[sunting]

Sejarah pengangkutan sungai di Indonesia dimulai sejak waktu yang cukup lama. Sejak jaman pra sejarah manusia telah melakukan aktivitas transportasi dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka. Pada awal mulanya perahu yang digunakan berupa rakit bambu atau batang kayu besar yang dibentuk dengan membuat lubang ditengah. Perlahan pemikiran manusia semakin maju, berbagai jenis perahu mulai tercipta. Mulai dari rakit bambu (getek), perahu lesung, sampan, sampai perahu boat yang menggunakan tenaga mesin. Pada masa modern pemerintah menggalakkan pengangkutan melalui sungai terutama di daerah pedalaman Kalimantan, Sumatera dan Papua. Sungai dijadikan sarana untuk mengantarkan kayu-kayu hasil tebangan hutan menuju tempat penampungan.

Kegiatan di dermaga sungai Kahayan Kalimantan Tengah
Paskah Suzetta[2] mengatakan bahwa saat ini penyelenggaraan angkutan sungai lebih banyak dilakukan oleh masyarakat terutama di daerah yang belum tersedia prasarana jalan. Transportasi sungai memiliki keunggulan relatif murah, namun pemanfaatannya semakin berkurang terutama pada wilayah yang telah dibangun prasarana jalan dan jembatan.
Banyak sungai yang dapat dimanfaatkan menjadi jaringan transportasi utama di Kalimantan, yang meliputi Sungai Kapuas, Sungai Kahayan, Sungai Barito, dan Sungai Mahakam. Di Sumatera meliputi Sungai Musi, Sungai Indragiri, dan Sungai Kampar. Sementara itu di Papua terdapat potensi sungai yang strategis, namun belum dioptimalkan penggunaannya untuk pelayanan transportasi, yakni Sungai Memberamo di bagian selatan Papua Ketiga pulau tersebut juga memiliki potensi sumber daya alam yang sangat melimpah, baik hasil perkebunan maupun hasil tambang. Cadangan batu bara yang cukup besar terdapat di Pulau Sumatera mencapai 27,4 miliar ton, dan di Pulau Kalimantan mencapai 30,1 miliar ton. Di samping itu, ketiga pulau tersebut juga memiliki hasil perkebunan yang cukup besar, seperti kelapa sawit dan komoditas lainnya.

Pengertian Transportasi Perairan Daratan[sunting]

Beberapa pengertian yang menyangkut transportasi perairan darat, sungai dan danau dalam peraturan perundang-undangan adalah sebagai berikut:
  1. Angkutan sungai dan danau adalah kegiatan angkutan dengan menggunakan kapal yang dilakukan di sungai, danau, waduk, rawa, anjir, kanal dan terusan untuk mengangkut penumpang, barang dan/atau hewan, yang diselenggarakan oleh perusahaan angkutan sungai dan danau (PP 82, 1999 ps 1)[3]
  2. Termasuk dalam perairan Indonesia adalah perairan daratan antara lain sungai, danau, waduk, kanal, dan terusan. (UU 17, 2008, Penjelasan Pasal 4.[4]
  3. Salah satu jenis angkutan di perairan adalah angkutan sungai dan danau (UU 17,2008, Pasal 6 huruf b.);
  4. Yang dimaksud “perairan sungai dan danau” meliputi sungai, danau, waduk, kanal, terusan, dan rawa. (UU 17, 2008, penjelasan Pasal 163 Ayat (3))
  5. Alur dan perlintasan sebagaimana diatur dalam pasal 187 UU 17, 2008
3) Pada alur-pelayaran sungai dan danau ditetapkan kriteria klasifikasi alur.
4) Penetapan kriteria klasifikasi alur-pelayaran sungai dan danau dilakukan dengan memperhatikan saran dan pertimbangan teknis dari Menteri yang terkait.
6 Ketentuan tentang Angkutan Sungai dan Danau dalam UU 17, 2008 pasal 18 dan 19 memuat:
Pasal 18
  1. Kegiatan angkutan sungai dan danau di dalam negeri dilakukan oleh orang perseorangan warga negara Indonesia atau badan usaha dengan menggunakan kapalberbendera Indonesia yang memenuhi persyaratan
  2. kelaiklautan kapal serta diawaki oleh Awak Kapal berkewarganegaraan Indonesia.
  3. Kegiatan angkutan sungai dan danau antara Negara Republik Indonesia dan negara tetangga dilakukan berdasarkan perjanjian antara Pemerintah Republik Indonesia dan pemerintah negara tetangga yang bersangkutan.
  4. Angkutan sungai dan danau yang dilakukan antara dua negara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya dapat dilakukan oleh kapal berbendera Indonesia dan/atau kapal berbendera negara yang bersangkutan.
  5. Kegiatan angkutan sungai dan danau disusun dan dilakukan secara terpadu dengan memperhatikan intradan antarmoda yang merupakan satu kesatuan sistem transportasi nasional.
  6. Kegiatan angkutan sungai dan danau dapat dilaksanakan dengan menggunakan trayek tetap dan teratur atau trayek tidak tetap dan tidak teratur.
  7. Kegiatan angkutan sungai dan danau dilarang dilakukan di laut kecuali mendapat izin dari Syahbandar dengan tetap memenuhi persyaratan kelaiklautan kapal.
Pasal 19
  1. Untuk menunjang usaha pokok dapat dilakukan kegiatan angkutan sungai dan danau untuk kepentingan sendiri.
  2. Kegiatan angkutan sungai dan danau sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan oleh orang perseorangan warga negara Indonesia atau badan usaha dengan izin Pemerintah.

Pengelompokan Angkutan Sungai[sunting]

Angkutan sungai[5] dan danau bisa dikelompokkan dalam beberapa kategori sebagai berikut:
  1. Muara sungai dan bagian sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut seperti Palembang, Banjarmasin dan beberapa daerah lain dipengaruhi oleh pasang surut air sungai. Dapat digunakan oleh pelayaran laut sepanjang kedalaman alur mencukupi. Cocok untuk angkutan barang curah, peti kemas.
  2. Sungai besar yang tidak dipengaruhi oleh pasang surut, bisa dilayari kapal laut sepanjang dilengkapi dengan pintu/lock yang sesuai dengan ukuran kapal.
  3. Perairan lebar atau danau yang tidak dipengaruhi oleh pasang surut, angkutan dengan kapal khusus sungai, tongkang selalui pintu/lock, masih bisa digunakan untuk angkutan peti kemas.
  4. Terusan/canal sempit merupakan alur pelayaran buatan digunakan untuk angkutan ukuran kecil, tidak cocok untuk peti kemas
Prinsipnya semua perairan bisa dilayari sepanjang kedalaman alur dikendalikan, untuk itu di berbagai negara maju digunakan pintu/lock yang bisa mengendalikan kedalaman alur pelayaran sungai dan danau sehingga daerah yang bisa dihubungkan dengan pelayaran pedalaman menjadi lebih luas. Berdasarkan pengalaman di berbagai Negara di Eropah[6] dimana pemanfaatan alur pelayaran pedalaman di Indonesia perlu dikembangkan, untuk meningkatkan pemanfaatan angkutan pedalaman perlu diambil berbagai langkah :
  • Meningkatkan status angkutan pedalaman pada tingkat local, dalam hal ini kabupaten/kota, pada tingkat regional, dalam hal ini propinsi dan pada tingkat nasional terutama untuk angkutan yang melalui beberapa propinsi ataupun angkutan sungai yang masuk perairan laut.
  • Dengan demikian melakukan investasi infrastruktur angkutan pedalaman sehingga pada gilirannya akan memberikan manfaat jangka panjang dengan peningkatan perekonomian daerah yang terhubung dengan fasilitas perairan pedalaman yang bisa dilayari.
Pelayaran pedalaman dapat dimanfatkan untuk berbagai tujuan, tetapi yang terpenting adalah untuk angkutan barang seperti yang banyak dilakukan di Sungai Musi di Sumatera Selatan, Sungai Barito, Sungai Kahayan, sungai Kapuas. Sungai Membrano, termasuk angkutan penumpang, kegiatan sosial dan budaya serta kegiatan olah raga air yang banyak ditemukan dikota-kota yang dialiri oleh sungai-sungai besar ataupupun arung jeram di hulu sungai yang juga banyak dikembangkan dan dimanfaatkan diberbagai Negara Eropah adalah untuk tujuan wisata air dengan cruise menelusuri sungai yang sangat diminati oleh wisatawan.
Tabel 1. Manfaat alur pelayaran pedalaman[7]
Tujuan PemanfaatanManfaat alur pelayaran
Sebagai pembangkit kegiatan
  • Sebagai katalisator pembangunan, ekonomi dan hubungan social masyarakat
  • Meningkatkan nilai pembangunan dan peluang investasi akan meningkat
  • Kontribusi terhadap peningkatan hubungan masyarakat, meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
  • Membangkitkan kegiatan ekonomi jangka panjang dan peluang kesempatan kerja
  • Diversifikasi pembangunan di pedesaan
Olahraga
  • Merupakan tempat yang penting untuk kegiatan olahraga air
  • Meningkatkan kesehatan masyarakat yang berolahraga
  • Jalur olahraga antara perkotaan dengan pedesaan
  • Daerah tepi sungai dapat dijadikan lintasan jogging dan atau bersepeda.
Pariwisata
  • Asset pariwisata yang menarik
  • Menciptakan hubungan antara daerah wisata yang ada dengan daerah wisata baru.
  • Mendukung industri pariwisata
Kebudayaan dan lingkungan alam
  • Merupakan asset budaya yang telah dikembangkan masyarakat setempat, seperti misalnya Pesta Danau Toba
  • Berkontribusi terhadap ruang terbuka
  • Sebagai bagian habitat ikan, hewan atau tanaman tertentu.
Transportasi
  • Merupakan bagian dari sistem transportasi terpadu
  • Menciptakan pilihan rute transport pada tingkat lokal, regional maupun internasional.
  • Merupakan prasarana transportasi air yang penting untuk pergerakan barang dan orang
Dari daftar diatas jelas kelihatan bahwa banyak yang bisa dilakukan untuk pemanfaatan angkutan perairan pedalaman yang di Indonesia belum dikembangkan bahkan ada kegiatan yang belum disentuh sama sekali. Peningkatan pemanfaatan jalur perairan pedalaman akan mendorong perekonomian, kegiatan sosial dan budaya daerah yang dapat terhubungkan dengan jaringan pelayaran pedalaman.
22.sistem sewa tanah yang di berlakukan oleh thomaa stamford raffles
Lembaga Transportasi RI di urus oleh Kementerian Perhubungan RI ditingkat nasional, dan DInas Perhubungan di tingkat daerah.
Lembaga yang menaungi :

1. Darat:
- Direktorat Jenderal Pehubungan Darat (mengurusi kegiatan alat-alat transportasi publik, dan lalu lintas jalan raya)
- Direktorat Jenderal Kereta Api (mengurusi sarana da prasarana alur kereta api)
- PT. KAI (perusahaan yang mengoprasionalkan Jasa Kereta Api)

2. Laut:
- Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (mengurusi kegiatan alat-alat transportasi di wilayah perairan)
- PT. ASDP (perusahaan yang mengurusi jasa pelabuhan dan kapal seberang)
- PT. PELNI (perusahaan yang mengurusi pelayaran indonesia)
- PT. FERRY (penyedi jasa kapal ferry)

3. Udara:
- Direktorat jenderal Perhubungan Udara (mengurusi kegiatan alat-alat transportasi udara)
- PT. Angkasa Pura (perusahaan yg mengoperasikan bandara sbg prasarana pesawat)
- PT. Garuda Indonesia (penyedia jasa penerbangan)

Teori-Teori Kependudukan
A. Teori Kependudukan

1. Teori Malthus (Thomas Robert Malthus)

Orang yang pertama-tama mengemukakan teori mengenai penduduk adalah Thomas Robert Malthus yang hidup pada tahun 1776 – 1824. Kemudian timbul bermacam-macam pandangan sebagai perbaikan teori Malthus. Dalam edisi pertamanya Essay on Population tahun 1798 Malthus mengemukakan dua pokok pendapatnya yaitu :

a. Bahan makanan adalah penting untuk kehidupan manusia

b. Nafsu manusia tak dapat ditahan.

Malthus juga mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat dari bahan makanan. Akibatnya pada suatu saat akan terjadi perbedaan yang besar antara penduduk dan kebutuhan hidup.

Dalil yang dikemukakan Malthus yaitu bahwa jumlah penduduk cenderung untuk meningkat secara geometris (deret ukur), sedangkan kebutuhan hidup riil dapat meningkat secara arismatik (deret hitung). Menurut pendapat Malthus ada faktor-faktor pencegah yang dapat mengurangi kegoncangan dan kepincangan terhadap perbandingan antara penduduk dan manusia yaitu dengan jalan :

a. Preventive checks

Yaitu faktor-faktor yang dapat menghambat jumlah kelahiran yang lazimnya dinamakan moral restraint. Termasuk didalamnya antara lain :

1) Penundaan masa perkawinan

2) Mengendalikan hawa nafsu

3) Pantangan kawin

b. Positive checks

Yaitu faktor-faktor yang menyebabkan bertambahnya kematian, termasuk di dalamnya antara lain :

1) Bencana Alam

2) Wabah penyakit

3) Kejahatan

4) Peperangan

Positive checks biasanya dapat menurunkan kelahiran pada negara-negara yang belum maju.


Teori yang dikemukakan Malthus terdapat beberapa kelemahan antara lain :

a. Malthus tidak yakin akan hasil preventive cheks.

b. Ia tak yakin bahwa ilmu pengetahan dapat mempertinggi produksi bahan makanan dengan cepat.

c. Ia tak menyukai adanya orang-orang miskin menjadi beban orang-orang kaya

d. Ia tak membenarkan bahwa perkembangan kota-kota merugikan bagi kesehatan dan moral dari orang-orang dan mengurangi kekuatan dari negara

Akan tetapi bagaimanapun juga teorinya menarik perhatian dunia, karena dialah yang mula-mula membahas persoalan penduduk secara ilmiah. Disamping itu essaynya merupakan methode untuk menyelesaikan atau perbaikan persoalan penduduk dan merupakan dasar bagi ilmu-ilmu kependudukan sekarang ini.


Beberapa Pandangan Terhadap Teori Malthus

Bermacam-macam reaksi timbul terhadap teori Malthus, baik dari golongan ahli ekonomi, sosial dan agama. Hingga saat ini teori Malthus masih dipersoalkan. Pada dasarnya pendapat-pendapat terhadap teori Malthus dapat dikelompokan sebagai berikut :


a. Teori Malthus salah sama sekali

Golongan ini menganggap Malthus mengabaikan peningkatan teknologi, penanaman modal, perencanaan produksi. Terhadap golongan yang tidak setuju, Malthus menjawab bahwa :

1) Tingkat pengembangan teknologi tidak sama diseluruh negara

2) Kemampuan yang berbeda-beda untuk mengadakan penanaman modal.

3) Faktor kesehatan rakyat dan pengaruhnya terhadap penghidupan sosio ekonomi kultural.

4) Masalah urbanisasi yang terdapat dimana-mana

5) Taraf pendidikan rakyat tidak sama

6) Proses-proses sosial yang menghambat kemajuan

7) Faktor komunikasi dan infrastruktur yang belum sama peningkatannya

8) Faktor-faktor sosial ekonomi serta pelaksanaan distribusinya

9) Kemampuan sumber alam tidak akan mampu terus menerus ditingkatkan menurut kemampuan manusia tanpa batas, melainkan akhirnya akan sampai pada suatu titik, dimana tidak dapat ditingkatkan lagi.

10) Masih banyak faktor lagi yang selalu tidak menguntungkan bagi keseimbangan peningkatan penduduk dengan produksi bahan-bahan sandang pangan

Teori Malthus tidak berlaku lagi bagi negara-negara barat, tetapi masih berlaku bagi negara-negara Asia.

b. Teori Malthus memang benar dan berlaku sepanjang masa.

Penganut golongan ini setuju dengan Teori Malthus, meskipun ada beberapa tambahan /revisi. Pengikut Malthus ini disebut Neo Malthusionism. Mereka beranggapan bahwa untuk mencapai tujuan hanya dengan moral restraint (berpuasa, menunda – perkawinan) adalah tidak mungkin. Mereka berpendapat bahwa untuk mencegah laju cepatnya peningkatan cacah jiwa penduduk harus dengan methode birth control dengan menggunakan alat kontrasepsi.

8. Partai Nasional Indonesia (PNI)

Algemene Studie Club di Bandung yang didirikan oleh Ir. Soekarno pada tahun 1925 telah mendorong para pemimpin lainnya untuk mendirikan partai politik, yakni Partai Nasional Indonesia ( PNI). PNI didirikan di Bandung pada tanggal 4 Juli 1927 oleh 8 pemimpin, yakni dr. Cipto Mangunkusumo, Ir. Anwari, Mr. Sartono, Mr. Iskak, Mr. Sunaryo, Mr. Budiarto, Dr. Samsi, dan Ir. Soekarno sebagai ketuanya. Kebanyakan dari mereka adalah mantan anggota Perhimpunan Indonesia di Negeri Belanda yang baru kembali ke tanah air.

Radikal PNI telah kelihatan sejak awal berdirinya. Hal ini terlihat dari anggaran dasarnya bahwa tujuan PNI adalah Indonesia merdeka dengan strategi perjuangannya nonkooperasi. Untuk mencapai tujuan tersebut maka PNI berasaskan pada self help, yakni prinsip menolong diri sendiri, artinya memperbaiki keadaan politik, ekonomi, dan sosial budaya yang telah rusak oleh penjajah dengan kekuatan sendiri; nonkooperatif, yakni tidak mengadakan kerja sama dengan pemerintah Belanda; Marhaenisme, yakni mengentaskan massa dari kemiskinan dan kesengsaraan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, PNI telah menetapkan program kerja sebagaimana dijelaskan dalam kongresnya yang pertama di Surabaya pada tahun 1928, seperti berikut.

1) Usaha politik, yakni memperkuat rasa kebangsaan (nasionalisme) dan kesadaran atas persatuan bangsa Indonesia, memajukan pengetahuan sejarah kebangsaan, mempererat kerja sama dengan bangsa-bangsa Asia, dan menumpas segala rintangan bagi kemerdekaan diri dan kehidupan politik.

2) Usaha ekonomi, yakni memajukan perdagangan pribumi, kerajinan, serta mendirikan bank-bank dan koperasi.

3) Usaha sosial, yaitu memajukan pengajaran yang bersifat nasional, meningkatkan derajat kaum wanita, memerangi pengangguran, memajukan transmigrasi, memajukan kesehatan rakyat, antara lain dengan mendirikan poliklinik.

Untuk menyebarluaskan gagasannya, PNI melakukan propaganda-propaganda, baik lewat surat kabar, seperti Banteng Priangan di Bandung dan Persatuan Indonesia di Batavia, maupun lewat para pemimpin khususnya Ir. Soekarno sendiri. Dalam waktu singkat, PNI telah berkembang pesat sehingga menimbulkan kekhaw-tiran di pihak pemerintah Belanda. Pemerintah kemudian memberikan peringatan kepada pemimpin PNI agar menahan diri dalam ucapan, propaganda, dan tindakannya.

Dengan munculnya isu bahwa PNI pada awal tahun 1930 akan mengadakan pemberontakan maka pada tanggal 29 Desember 1929, pemerintah Hindia Belanda mengadakan penggeledahan secara besar-besaran dan menangkap empat pemimpinnya, yaitu Ir. Soerkarno, Maskun, Gatot Mangunprojo dan Supriadinata. Mereka kemudian diajukan ke pengadilan di Bandung.

Dalam sidang pengadilan, Ir. Soerkarno mengadakan pembelaan dalam judul Indonesia Menggugat. Atas dasar tindakan melanggar Pasal "karet" 153 bis dan Pasal 169 KUHP, para pemimpin PNI dianggap mengganggu ketertiban umum dan menentang kekuasaan Belanda sehingga dijatuhi hukuman penjara di Penjara Sukamiskin Bandung. Sementara itu, pimpinan PNI untuk sementara dipegang oleh Mr. Sartono dan dengan pertimbangan demi keselamatan maka pada tahun 1931 oleh pengurus besarnya PNI dibubarkan. Hal ini menimbulkan pro dan kontra.

Mereka yang pro pembubaran, mendirikan partai baru dengan nama Partai Indonesia (Partindo) di bawah pimpinan Mr. Sartono. Kelompok yang kontra, ingin tetap melestarikan nama PNI dengan mendirikan Pendidikan Nasional Indonesia (PNI-Baru) di bawah pimpinan Drs. Moh. Hatta dan Sutan Syahrir.
PERISTIWA-PERISTIWA PENTING DI EROPA SEBAGAI FAKTOR PENDORONG TIMBULNYA KOLONIALISME DAN IMPERIALISME.


Ruang Lingkup
Dalam tulisan ini, akan mendeskripsikan tentang berbagai permasalahan yang menjadi ruang lingkup kajian mengenai latar belakang beberapa perubahan atau peristiwa penting di daratan Eropa, dengan peristiwa itu mendorong bangsa-bangsa Barat melakukan  kolonialisme dan imperialisme terhadap wilayah-wilayah yang diklaim sebagai miliknya.
Pembahasan
Kolonialisme dan imperisalisme merupakan dua istilah yang sangat erat hubungannya dengan sejarah bangsa Indonesia. Secara etimologis kata Kolonialisme berasal dari kata colonia dalam bahasa latin yang artinya tanah permukiman/ jajahan. Seangkan Imperialisme berasal dari kata imperator yang artinya memerintah. Atau dari kata imperium yang artinya kerajaan besar dengan memiliki daerah jajahan yang amat luar. Dari pengertian di atas dapat simpulkan bahwa Kolonialisme adalah suatu sistem dimana suatu negara menguasai rakyat dan sumber daya negara lain tetapi masih tetap berhubungan dengan negeri asal. Dan, Imperialisme adalah suatu sistem penjajahan langsung dari suatu negara terhadap negara lainnya.
 Kedua istilah ini memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya yaitu penjajahan suatu bangsa/negara terhadap bangsa/negara lain. Sedangkan berbedaannya adalah dalam hal cara dan tujuannya. Kolonialisme bertujuan memperluas wilayah dengan cara memindahkan penduduk dan  menguasai rakyat dan sumber daya negara lain tetapi masih tetap berhubungan dengan negeri asal. Sedangkan imperialisme bertujuan menanamkan pengaruh ekonomi, politik dan ideologi suatu negara dengan cara agresi militer, monopoli perdagangan dan kampanye ideologi.
Berdasarkan waktu munculnya imperialisme dibagi menjadi 2 yaitu: imperialisme kuno, dan imperialisme modern. Adapun perbedaan dari Imperialisme kuno dan imperialisme modern adalah sebagai berikut:
a.       Terjadinya
1.      Imperialisme Kuno terjadi sebelum revolusi industry
2.      Imperialism modern terjadi setelah revolusi industri

b.      Segi Kepentingan
1.      Imperialisme Kuno, adanya dorongan untuk kepentingan mencari tanah jajahan karena keinginan mencapai kejayaan (glory),memiliki kekayaan (gold), menyebarkan agama (gospel). Contoh Negara yang menganut imperialism kuno adalah Portugis, Spanyol dan Romawi
2.      Imperialisme Modern, adanya dorongan kepentingan ekonomi, keinginan negara penjajah mengembangkan perekonomiannya dan untuk memenuhi kebutuhan industri dimana negara jajahan sebagai sumber penghasil bahan mentah dan tempat pemasaran hasil industri. Contoh Negara yang menganut imperialism modern adalah Inggris, Perancis, Belanda, Jerman dan Italia.
Akibat adanya Imperialisme :
1.      Berkembang penanaman modal di daerah jajahan oleh kaum partikelir/swasta
2.       Perdagangan dunia semakin meluas
3.      Negara jajahan semakin miskin
4.      Rakyat jajahan serta kekurangan karena rakyat dibebankan berbagai macam kewajiban tanpa memiliki hak
5.      Kebudayaan penduduk asli digeser dan dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa Eropa.
Peristiwa-peristiwa penting terjadi di Eropa yang berakibat tumbuh dan berkembangnya kolonialisme dan imperialisme. Bangsa Eropa (Barat) menjelma menjadi pelaku dan bangsa yang berada disebelah Timur menjadi objek sasarannya. Adapun peristiwa-peristiwa penting tersebut adalah : Reformasi Gereja (abad ke 16-17), Merkantilisme, Revolusi Perancis(1789) dan Revolusi Industri(1780).
Reformasi Gereja.
Secara umum Reformasi berasal dari bahasa latin. Re (kembali) dan formare (membentuk) yang dimaksud adalah membentuk struktur ulang  pola kehidupan masyarakat. Secara khusus, reformasi  merupakan sejarah bangsa Barat untuk melakukan pembaharuan dan semangat baru dalam kehidupan keimanan umat katolik.
Gerakan reformasi gereja muncul setelah para pemimpin gereja melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan ajaran kitab injil. Salah seorang tokoh yang mengancam kebijakan gereja adalah seorang pastor yang merangkap guru besar di Universitas Wittenberg di Sachesen (Jerman) bernama Martin Luther pada abad ke 16. Didukung oleh John Calvin, Veter Valdes dari Perancis, Jan Huss dari Bomemia dan John Wycliffe dari Inggris. Akibat reformasi gereja dalam agama Nasrani muncul kelompok aliran baru yang disebut prostestan. Selanjutnya muncul gerakkan kontra reformasi yang kemudian berlanjut terjadi perang antar agama antara negara penganut protestan dan katolik.
Merkantilisme.
Pengertian Merkantilisme adalah suatu kebijakan politik ekonomi negara imperialis yang bertujuan untuk menumpuk kekayaan berupa logam mulia sebanyak-banyaknya sebagai ukuran kekayaan, kesejahteraan dan kekuasaan. Berawal dari penjelajahan samudra, hubungan luar negeri antara negara Eropa (Portugis, Spanyol, Inggris, Perancis dan Belanda) menjadi luas melalui jalur perdagangan di Samudra Atlantik. Keuntungan diperoleh negara-negara tersebut. Dalam perdagangan  mereka sudah menggunakan uang. Pada saat berlakunya politik merkantilisme abad ke-16 – 18 uang sama nilainya dengan emas. Gerakan merkantilisme mendorong lahirnya imperialisme kuno, yaitu ambisi untuk mencari daerah jajahan dengan tujuan menguasai perdagangan secara monopoli. Dalam perkembangan selanjutnya banyak negara Eropa membentuk persekutuan dagang, contohnya VOC oleh Belanda, EIC oleh Inggris dan Kompeni Dagang Hindia Barat oleh Perancis.
Revolusi Perancis.
Revolusi Perancis adalah suatu perubahan yang terjadi dalam system kekuasaan pemerintahan negara dan masyarakat Perancis dari system pemerintahan yang bersifat monarkhi absolut menjadi system demokrasi. Meletusnya Revolusi Perancis disebabkan oleh beberapa factor, yang tergolong kedalam sebab umum dan sebab khusus.


Sebab Umum adalah
1)      Adanya kepincangan dalam kehidupan masyarakat Perancis. Sebelum terjadi Revolusi, masyarakat Perancis terdiri dari tiga golongan, yaitu :
Golongan I, terdiri dari pimpinan gereja katolik
Golongan II, terdiri dari kaum bangsawan
Golongan III, terdiri dari rakyat jelata, dengan perbedaan hak dan kewajiban dari golongan I dan II.
2)      Pengaruh Rasionalisme.
Rasionalisme adalah paham yang menerima kebenaran hanya berdasarkan  oleh akal. Puncak kekuasaan raja yang absolut terjadi pada saat pemerintahan raja Louis XIV (1643 – 1715) yang terlihat dari ucapannya L’etat c’est moi, artinya negara adalah saya. Dengan ucapannya, raja menempatkan dirinya  sebagai pusat segala-galanya. Keadaan seperti ini  menyebabkan munculnya gerakan yang menentang kedudukan raja, diantaranya adalah John Locke, Montesquieu, Jean Jacquest Rousseou.
3)      Pengaruh Kemerdekaan Amerika Serikat,
Pasukan Perancis dibawah pimpinan Jenderal Lafayette yang baru kembali dari membantu perjuangan kemerdekaan rakyat Amerika, setelah sampai di Perancis berhadapan kembali dengan hal-hal yang bertentangan dengan Declaration of  Independence

Sebab Khusus.
Kebencian rakyat terhadap penghamburan uang negara yang dilakukan Marie Antoinette, permaisuri Raja Louis XVI beserta putra putri istana lainnya. Revolusi Perancis berlangsung secara bertahap yang diawali dengan penyerbuan benteng Penjara Bastille, lambang kekuasaan dan kesewenang-wenangan raja pada 14 Juli 1789. Sejak itu pemerintahan berada dibawah kekuasaan golongan ketiga. Selanjutnya revolusi berlangsung selama 15 tahun, terbagi kedalam tahap :

a.       Masa Dewan Konstituante (1789 – 1791)
b.      Masa Legislatif (1791 – 1792)
c.       Masa Konvensi Nasional (1792 – 1795)
d.      Masa Directoire (1795 – 1799)
e.       Masa Konsulat (1799 – 1804)

Semboyan Revolusi Perancis adalah Liberte (kebebasan), Egalite (persamaan), Fraternite (persaudaraan) yang diabadikan dalam bentuk benderanya merah-putih-biru dalam posisi vertical. Lagu kebangsaannya Marseillase, sedangkan 14 Juli diperingati sebagai hari nasional Perancis. Semboyan Revolusi Perancis membawa pengaruh besar bagi bangsa-bangsa didunia khususnya dalam bidang politik, ekonomi, dan social.




Revolusi Industri
Pengertian
Proses perubahan cara pembuatan barang yang semula dikerjakan oleh tenaga manusia diganti dengan tenaga mesin. Pertama kali terjadi di Inggris pada abad ke 18.
Factor pendorong :
Inggris kaya akan bahan tambang dan industri seperti batu bara, bijih besi, timah, kaolin, garam dapur, wol.
Berkembangnya ilmu pengetahuan yang mendorong munculnya teknologi yang membantu mempercepat proses produksi.
Revolusi Agraria; perubahan asas pemanfaatan tanah di Inggris terjadi karena keuntungan yang berlebih dari usaha peternakan domba dibandingkan dari lahan pertanian.
Pemerintah membentuk Royal Society for Improving Natural Knowledge yang memberi kewenangan untuk memberi hak paten bagi setiap penemuan baru.
Jajahan Inggris yang sangat banyak dapat dijadikan sebagai sumber bahan mentah dan pasar bagi industri
Liberalisme ekonomi. Ajaran kebebasan dalam bidang perekonomian yang diajarkan oleh Adam Smith, David Ricardo, dan John Stuart Mill yaitu kesejahteraan umum akan tercapai apabila setiap orang diberi kebebasan berusaha tanpa turut campur dari pihak pemerintah.

Akibat.
Inggris menjadi negara industri
Terjadi urbanisasi
Munculnya lapisan sosialbaru : golongan buruh dan borjuis
Munculnya kerusuhan social
Timbulnya kapitalisme modern, yaitu susunan ekonomi yang berpusat pada keberuntungan perseorangan dimana uang memegang peranan penting.

Penutup
Kesimpulan
Kolonialisme dan Imperialisme Barat terhadap bangsa Timur (Indonesia)  tidak dapat dilepaskan dengan peristiwa-peristiwa di Eropa pada abad ke-8 sampai dengan abad ke-13. Dan perubahan-perubahan di Eropa membawa pengaruh terhadap dunia timur. Perubahan tersebut diantaranya adalah adanya reformasi Gereja (abad 16-17), Gerakan Merkantilisme, Revolusi Perancis(1789), Revolusi Industri(1780).

Dikutip dari berbagai sumber.
Jenis-Jenis Tanah dan Persebarannya di Indonesia

Pengertian Tanah

Tanah merupakan batuan yang sudah lapuk bercampur dengan sisa makhluk hidup, air, dan udara. Tanah merupakan lapisan bagian atas bumi tempat tumbuhnya tanaman. Penamaan jenis tanah sangat bermacam-macam, tergantung dari instansi yang memberikan nama. Penamaan yang dipakai Departemen Pertanian Amerika Serikat (United States Department Agriculture) atau disingkat USDA, berbeda dengan Survei Tanah Nasional Kanada, berbeda pula dengan penamaan Lembaga Penelitian Tanah Indonesia.


Jenis dan Persebaran Tanah di Indonesia

Beberapa jenis tanah yang ada di Indonesia antara lain:
1. Tanah organik (gambut) disebut juga tanah organosol atau histosol. Banyak terdapat di Sumatra, Kalimantan dan Papua. Penggunaan tanah ini umumnya digunakan untuk perkebunan.
2. Grumusol, tanah berasal dari batuan induk batu kapur dan tuffa vulkanik, kandungan organiknya rendah. Ada di Jawa bagian Timur, Madura, Nusa Tenggara, dan Maluku. Cocok untuk palawija dan perkebunan.
3. Latosol tersebar luas di Indonesia, batuan pembentuknya berasal dari batuan beku, sedimen dan metamorf. Penggunaan lahan umumnya persawahan dan lahan kering, tergantung pada ketersediaan airnya. Cocok untuk padi, palawija, dan perkebunan.
4. Andosol kebanyakan terdapat di Sumatera dan Jawa, yaitu pada daerah vulkanik aktif, yaitu pada lereng vulkan atas dengan bahan abu vulkanik dan tuff. Penggunaan lahannya untuk pertanian sayuran dan perkebunan.
5. Aluvial, berasal dari endapan lumpur halus cocok untuk padi, palawija, dan perkebunan. Tanah alluvial tergantung asal endapannya, vulkanis atau batu gamping.
6. Podsol, tekstur tanah berupa pasir, kandungan bahan organik sedang. Tanah podsol banyak dijumpai di sepanjang sungai-sungai besar Sumatera, Kalimantan, dan Irian.

Penamaan jenis tanah lainnya secara sederhana dilakukan Mohr, berdasarkan perbedaan temperatur dan kelembaban udara. Klasifikasi tanah di Indonesia khususnya Jawa dan Sumatera menurut penelitian Mohr seperti berikut:
1. Tanah kuning hingga coklat, terjadi pada temperatur tinggi dan curah hujan tinggi.
2. Tanah merah terjadi pada temperatur tinggi dengan musim hujan berselang seling.
=> Ilmu Pengetahuan Alam, Indonesia, IPS
LATAR BELAKANG TUMBUH DAN BERKEMBANGNYA NASIONALISME DI INDONESIA

Tweet17
A. Latar Belakang Tumbuhnya Kesadaran Nasional

Perasaan akan timbulnya nasionalisme bangsa Indonesia telah tumbuh sejak lama, bukan secara tiba-tiba. Nasionalisme tersebut masih bersifat kedaerahan, belum bersifat nasional. Nasionalisme yang bersifat menyeluruh dan meliputi semua wilayah Nusantara baru muncul sekitar awal abad XX. Lahirnya nasionalisme bangsa Indonesia didorong oleh dua faktor, baik faktor intern maupun faktor ekstern.
1. Faktor Intern

a. Sejarah Masa Lampau yang Gemilang
Indonesia sebagai bangsa telah mengalami zaman nasional pada masa kebesaran Majapahit dan Sriwijaya. Kedua kerajaan tersebut, terutama Majapahit memainkan peranan sebagai negara nasional yang wilayahnya meliputi hampir seluruh Nusantara. Kebesaran ini membawa pikiran dan angan-angan bangsa Indonesia untuk senantiasa dapat menikmati kebesaran itu. Hal ini dapat menggugah perasaan nasionalisme golongan terpelajar pada dekade awal abad XX.

b . Penderitaan Rakyat Akibat Penjajahan
Bangsa Indonesia mengalami masa penjajahan yang panjang dan menyakitkan sejak masa Portugis. Politik devide et impera, monopoli perdagangan, sistem tanam paksa, dan kerja rodi merupakan bencana bagi rakyat Indonesia. Penderitaan itu menjadikan rakyat Indonesia muncul kesadaran nasionalnya dan mulai memahami perlunya menggalang persatuan. Atas prakarsa para kaum intelektual, persatuan itu dapat diwujudkan dalam bentuk perjuangan yang bersifat modern. Perjuangan tidak lagi menggunakan kekuatan senjata tetapi dengan menggunakan organisasi-organisasi pemuda.


c . Pengaruh Perkembangan Pendidikan Barat di Indonesia
Perkembangan sistem pendidikan pada masa Hindia Belanda tidak dapat dipisahkan dari politik etis. Ini berarti bahwa terjadinya perubahan di negeri jajahan (Indonesia) banyak dipengaruhi oleh keadaan yang terjadi di negeri Belanda. Tekanan datang dari Partai Sosial Demokrat yang di dalamnya ada van Deventer. Pada tahun 1899, Mr. Courad Theodore van Deventer melancarkan kritikan-kritikan yang tajam terhadap pemerintah penjajahan Belanda. Kritikan itu ditulis dan dimuat dalam jurnal Belanda, de Gids dengan judul Een eereschuld yang berarti hutang budi atau hutang kehormatan. Dalam tulisan tersebut dijelaskan bahwa kekosongan kas negeri Belanda telah dapat diisi kembali berkat pengorbanan orang-orang Indonesia. Oleh karena itu, Belanda telah berhutang budi kepada rakyat Indonesia. Untuk itu harus dibayar dengan peningkatan kesejahteraan melalui gagasannya yang dikenal dengan Trilogi van Deventer. Apakah kalian masih ingat dengan isi Trilogi van Deventer? Politik yang diperjuangkan dalam rangka mengadakan kesejahteraan rakyat dikenal dengan nama politik etis. Untuk mendukung pelaksanaan politik etis, pemerintah Belanda mencanangkan Politik Asosiasi dengan semboyan unifikasi. Politik Asosiasi berkaitan dengan sikap damai dan menciptakan hubungan harmonis antara Barat (Belanda) dan Timur (rakyat pribumi). Dalam bidang pendidikan, tujuan Belanda semula adalah untuk mendapatkan tenaga kerja atau pegawai murahan dan mandor-mandor yang dapat membaca dengan gaji yang murah. Untuk kepentingan tersebut Belanda mendirikan sekolah-sekolah untuk rakyat pribumi. Dengan demikian, jelaslah bahwa pelaksanaan politik etis tidak terlepas dari kepentingan pemerintah Belanda. Sistem pengajaran kolonial dibagi dalam dua jenis yaitu pengajaran pendidikan umum dan pengajaran kejuruan. Keduanya diselenggarakan untuk tingkat menengah ke atas. Berikut ini contoh-contoh sekolah yang didirikan pada zaman kolonial Belanda

d . Pengaruh Perkembangan Pendidikan Islam di Indonesia
Perkembangan pendidikan di Indonesia juga banyak diwarnai oleh pendidikan yang dikelola umat Islam. Ada tiga macam jenis pendidikan Islam di Indonesia yaitu pendidikan di surau atau langgar, pesantren, dan madrasah. Walaupun dasar pendidikan dan pengajarannya berlandaskan ilmu pengetahuan agama Islam, mata pelajaran umum lainnya juga mulai disentuh. Usaha pemerintah kolonial Belanda untuk memecah belah dan Kristenisasi tidak mampu meruntuhkan moral dan iman para santri. Tokoh-tokoh pergerakan nasional dan pejuang muslim pun bermunculan dari lingkungan ini. Banyak dari mereka menjadi penggerak dan tulang punggung perjuangan kemerdekaan. Rakyat Indonesia yang mayoritas adalah kaum muslim ternyata merupakan salah satu unsur penting untuk menumbuhkan semangat nasionalisme Indonesia. Para pemimpin nasional yang bercorak Islam akan sangat mudah untuk memobilisasi kekuatan Islam dalam membangun kekuatan bangsa.

e . Pengaruh Perkembangan Pendidikan Kebangsaan di Indonesia
Berkembangnya sistem pendidikan Barat melahirkan golongan terpelajar. Adanya diskriminasi dalam pendidikan kolonial dan tidak adanya kesempatan bagi penduduk pribumi untuk mengenyam pendidikan, mendorong kaum terpelajar untuk mendirikan sekolah untuk kaum pribumi. Sekolah ini juga dikenal sebagai sekolah kebangsaan sebab bertujuan untuk menanamkan rasa nasionalisme di kalangan rakyat dan mencetak generasi penerus yang terpelajar dan sadar akan nasib bangsanya. Selain itu sekolah tersebut terbuka bagi semua masyarakat pribumi dan tidak membedakan dari kalangan mana pun. Tokoh-tokoh pribumi yang mendirikan sekolah kebangsaan antara lain Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa, Douwes Dekker mendirikan Ksatrian School, dan Moh. Syafei mendirikan perguruan Indonesische Nederlandsche School Kayu Tanam (INS Kayu Tanam).

f . Dominasi Ekonomi Kaum Cina di Indonesia
Kaum pedagang keturunan nonpribumi, khususnya kaum pedagang Cina semakin membuat kesal para pedagang pribumi. Puncak kekesalan kaum pedagang pribumi terjadi ketika keturunan Cina mendirikan perguruan sendiri yakni Tionghoa Hwee Kwan pada tahun 1901. Kekesalan tersebut diciptakan oleh Belanda untuk menimbulkan rasa iri hati rakyat Indonesia kepada keturunan Cina. Cina diberi kesempatan untuk menguasai bisnis eceran, pertokoan, dan menjadi kolektor pajak dari pemerintah Belanda. Akibatnya kaum Cina menjadi lebih agresif. Peristiwa itu membangkitkan persatuan yang kokoh di antara sesama pedagang pribumi untuk menghadapi secara bersama pengaruh dari pedagang Cina.

g . Peranan Bahasa Melayu
Di samping mayoritas beragama Islam, bangsa Indonesia juga memiliki bahasa pergaulan umum (Lingua Franca) yakni bahasa Melayu. Dalam perkembangannya, bahasa Melayu berubah menjadi bahasa persatuan nasional Indonesia. Dengan posisi sebagai bahasa pergaulan, bahasa Melayu menjadi sarana penting untuk menyosialisasikan semangat kebangsaan dan nasionalisme ke seluruh pelosok Indonesia.

h. Istilah Indonesia sebagai Identitas Nasional
Istilah ‘Indonesia‘ berasal dari kata India (bahasa Latin untuk Hindia) dan kata nesos (bahasa Yunani untuk kepulauan), sehingga kata Indonesia berarti Kepulauan Hindia. Istilah Indonesia, Indonesisch dan Indonesier makin tersebar luas pemakaiannya setelah banyak dipakai oleh kalangan ilmuwan seperti G.R. Logan, Adolf Bastian, van Vollen Hoven, Snouck Hurgronje, dan lain-lain. Dalam tabel berikut akan diuraikan perkembangan penggunaan istilah Indonesia.
2. Faktor Ekstern

Timbulnya pergerakan nasional Indonesia di samping disebabkan oleh kondisi dalam negeri, juga ada faktor yang berasal dari luar (ekstern). Berikut ini faktor-faktor ekstern yang memberi dorongan dan energi terhadap lahirnya pergerakan nasional di Indonesia.

a. Kemenangan Jepang atas Rusia
Selama ini sudah menjadi suatu anggapan umum jika keperkasaan Eropa (bangsa kulit putih) menjadi simbol superioritas atas bangsa-bangsa lain dari kelompok kulit berwarna. Hal itu ternyata bukan suatu kenyataan sejarah. Perjalanan sejarah dunia menunjukkan bahwa ketika pada tahun 1904-1905 terjadi peperangan antara Jepang melawan Rusia, ternyata yang keluar sebagai pemenang dalam peperangan itu adalah Jepang. Hal ini memberikan semangat juang terhadap para pelopor pergerakan nasional di Indonesia.

b . Partai Kongres India
Dalam melawan Inggris di India, kaum pergerakan nasional di India membentuk All India National Congress (Partai Kongres India), atas inisiatif seorang Inggris Allan Octavian Hume pada tahun 1885. Di bawah kepemimpinan Mahatma Gandhi, partai ini kemudian menetapkan garis perjuangan yang meliputi Swadesi, Ahimsa, Satyagraha, dan Hartal. Keempat ajaran Ghandi ini, terutama Satyagraha mengandung makna yang memberi banyak inspirasi terhadap perjuangan di Indonesia.

c . Filipina di bawah Jose Rizal
Filipina merupakan jajahan Spanyol yang berlangsung sejak 1571 – 1898. Dalam perjalanan sejarah Filipina muncul sosok tokoh yang bernama Jose Rizal yang merintis pergerakan nasional dengan mendirikan Liga Filipina. Pada tahun 1892 Jose Rizal melakukan perlawanan bawah tanah terhadap penindasan Spanyol. Tujuan yang ingin dicapai adalah bagaimana membangkitkan nasionalisme Filipina dalam menghadapi penjajahan Spanyol. Dalam perjuangannya Jose Rizal dihukum mati pada tanggal 30 Desember 1896, setelah gagal dalam pemberontakan Katipunan. Sikap patriotisme dan nasionalisme yang ditunjukkan Jose Rizal membangkitkan semangat rela berkorban dan cinta tanah air bagi para cendekiawan di Indonesia.

d . Gerakan Nasionalisme Cina
Dinasti Manchu (Dinasti Ching) memerintah di Cina sejak tahun 1644 sampai 1912. Dinasti ini dianggap dinasti asing oleh bangsa Cina karena dinasti ini bukan keturunan bangsa Cina. Masuknya pengaruh Barat menyebabkan munculnya gerakan rakyat yang menuduh bahwa Dinasti Manchu sudah lemah dan bekerja sama dengan imperialis Barat. Oleh karena itu muncul gerakan rakyat Cina untuk menentang penguasa asing yaitu para imperialis Barat dan Dinansti Manchu yang juga dianggap penguasa asing. Munculnya gerakan nasionalisme Cina diawali dengan terjadinya pemberontakan Tai Ping (1850 – 1864) dan kemudian disusul oleh pemberontakan Boxer. Gerakan ini ternyata berimbas semangatnya di tanah air Indonesia.

e . Gerakan Turki Muda
Gerakan nasionalisme di Turki pada tahun 1908 dipimpin oleh Mustafa Kemal Pasha. Gerakannya dinamakan Gerakan Turki Muda. Ia menuntut adanya pembaruan dan modernisasi di segala sektor kehidupan masyarakatnya. Gerakan Turki Muda memberikan pengaruh politis bagi pergerakan bangsa Indonesia sebab mengarah pada pembaruan-pembaruan dan modernisasi.
B. Perkembangan Pergerakan Nasional

Masa pergerakan nasional di Indonesia ditandai dengan berdirinya organisasi-organisasi pergerakan. Masa pergerakan nasional (1908 - 1942), dibagi dalam tiga tahap berikut.
1. Masa pembentukan (1908 - 1920) berdiri organisasi seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Indische Partij.
2. Masa radikal/nonkooperasi (1920 - 1930), berdiri organisasi seperti Partai Komunis Indonesia (PKI), Perhimpunan Indonesia (PI), dan Partai Nasional Indonesia (PNI).
3. Masa moderat/kooperasi (1930 - 1942), berdiri organisasi seperti Parindra, Partindo, dan Gapi. Di samping itu juga berdiri organisasi keagamaan, organisasi pemuda, dan organisasi perempuan.
1. Budi Utomo (BU)

Pada tahun 1906 Mas Ngabehi Wahidin Sudirohusodo, merintis mengadakan kampanye menghimpun dana pelajar (Studie Fund) di kalangan priyayi di Pulau Jawa. Upaya dr. Wahidin ini bertujuan untuk meningkatkan martabat rakyat dan membantu para pelajar yang kekurangan dana. Dari kampanye tersebut akhirnya pada tanggal 20 Mei 1908 berdiri organisasi Budi Utomo dengan ketuanya Dr. Sutomo. Organisasi Budi Utomo artinya usaha mulia. Pada mulanya Budi Utomo bukanlah sebuah partai politik. Tujuan utamanya adalah kemajuan bagi Hindia Belanda. Hal ini terlihat dari tujuan yang hendak dicapai yaitu perbaikan pelajaran di sekolah-sekolah, mendirikan badan wakaf yang mengumpulkan tunjangan untuk kepentingan belanja anak-anak bersekolah, membuka sekolah pertanian, memajukan teknik dan industri, menghidupkan kembali seni dan kebudayaan bumi putera, dan menjunjung tinggi cita-cita kemanusiaan dalam rangka mencapai kehidupan rakyat yang layak.

Kongres Budi Utomo yang pertama berlangsung di Yogyakarta pada tanggal 3 Oktober – 5 Oktober 1908. Kongres ini dihadiri beberapa cabang yaitu Bogor, Bandung, Yogya I, Yogya II, Magelang, Surabaya, dan Batavia. Dalam kongres yang pertama berhasil diputuskan beberapa hal berikut.
a. Membatasi jangkauan geraknya kepada penduduk Jawa dan Madura.
b. Tidak melibatkan diri dalam politik.
c. Bidang kegiatan adalah bidang pendidikan dan budaya.
d. Menyusun pengurus besar organisasi yang diketuai oleh R.T. Tirtokusumo.
e. Merumuskan tujuan utama Budi Utomo yaitu kemajuan yang selaras untuk negara dan bangsa.
Terpilihnya R.T. Tirtokusumo yang seorang bupati sebagai ketua rupanya dimaksudkan agar lebih memberikan kekuatan pada Budi Utomo. Kedudukan bupati memberi dampak positif dalam rangka menggalang dana dan keanggotaan dari Budi Utomo. Untuk usaha memantapkan keberadaan Budi Utomo diusahakan untuk segera mendapatkan badan hukum dari pemerintah Belanda. Hal ini terealisasi pada tanggal 28 Desember 1909, anggaran dasar Budi Utomo disahkan. Dalam perkembangannya, di tubuh Budi Utomo muncul dua
aliran berikut.
a. Pihak kanan, berkehendak supaya keanggotaan dibatasi pada golongan terpelajar saja, tidak bergerak dalam lapangan politik dan hanya membatasi pada pelajaran sekolah saja.
b. Pihak kiri, yang jumlahnya lebih kecil terdiri dari kaum muda berkeinginan ke arah gerakan kebangsaan yang demokratis, lebih memerhatikan nasib rakyat yang menderita.
Adanya dua aliran dalam tubuh Budi Utomo menyebabkan terjadinya perpecahan. Dr. Cipto Mangunkusumo yang mewakili kaum muda keluar dari keanggotaan. Akibatnya gerak Budi Utomo semakin lamban. Berikut ini ada beberapa faktor yang menyebabkan semakin lambannya Budi Utomo.
a. Budi Utomo cenderung memajukan pendidikan untuk kalangan priyayi daripada penduduk umumnya.
b. Lebih mementingkan pemerintah kolonial Belanda dari pada kepentingan rakyat Indonesia.
c. Menonjolnya kaum priyayi yang lebih mengutamakan jabatan menyebabkan kaum terpelajar tersisih.
Ketika meletus Perang Dunia I tahun 1914, Budi Utomo mulai terjun dalam bidang politik. Berikut ini beberapa bentuk peran politik Budi Utomo.
a. Melancarkan isu pentingnya pertahanan sendiri dari serangan bangsa lain.
b. Menyokong gagasan wajib militer pribumi.
c. Mengirimkan komite Indie Weerbaar ke Belanda untuk pertahanan Hindia.
d. Ikut duduk dalam Volksraad (Dewan Rakyat).
e. Membentuk Komite Nasional untuk menghadapi pemilihan anggota volksraad.
Budi Utomo mampu menerbitkan majalah bulanan Goeroe Desa yang memiliki kiprah masih terbatas di kalangan penduduk pribumi. Sejalan dengan kemerosotan aktivitas dan dukungan pribumi pada Budi Utomo, maka pada tahun 1935 Budi Utomo mengadakan fusi ke dalam Partai Indonesia Raya (Parindra). Sejak itu BU terus mengalami kemerosotan dan mundur dari arena politik.
2. Sarekat Islam (SI)

Pada mulanya Sarekat Islam adalah sebuah perkumpulan para pedagang yang bernama Sarekat Dagang Islam (SDI). Pada tahun 1911, SDI didirikan di kota Solo oleh H. Samanhudi sebagai suatu koperasi pedagang batik Jawa. Garis yang diambil oleh SDI adalah kooperasi, dengan tujuan memajukan perdagangan Indonesia di bawah panji-panji Islam. Keanggotaan SDI masih terbatas pada ruang lingkup pedagang, maka tidak memiliki anggota yang cukup banyak. Oleh karena itu agar memiliki anggota yang banyak dan luas ruang lingkupnya, maka pada tanggal 18 September 1912, SDI diubah menjadi SI (Sarekat Islam).

Organisasi Sarekat Islam (SI) didirikan oleh beberapa tokoh SDI seperti H.O.S Cokroaminoto, Abdul Muis, dan H. Agus Salim. Sarekat Islam berkembang pesat karena bermotivasi agama Islam. Latar belakang ekonomi berdirinya Sarekat Islam adalah:
a. perlawanan terhadap para pedagang perantara (penyalur) oleh orang Cina,
b. isyarat pada umat Islam bahwa telah tiba waktunya untuk menunjukkan kekuatannya, dan
c. membuat front melawan semua penghinaan terhadap rakyat bumi putera.
Tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan anggaran dasarnya adalah:
a. mengembangkan jiwa berdagang,
b. memberi bantuan kepada anggotanya yang mengalami kesukaran,
c. memajukan pengajaran dan semua yang mempercepat naiknya derajat bumi putera,
d. menentang pendapat-pendapat yang keliru tentang agama Islam,
e. tidak bergerak dalam bidang politik, dan
f. menggalang persatuan umat Islam hingga saling tolong menolong.
Kecepatan tumbuhnya SI bagaikan meteor dan meluas secara horizontal. SI merupakan organisasi massa pertama di Indonesia. Antara tahun 1917 sampai dengan 1920 sangat terasa pengaruhnya di dalam politik Indonesia. Untuk menyebarkan propaganda perjuangannya, Sarekat Islam menerbitkan surat kabar yang bernama Utusan Hindia.
Pada tanggal 29 Maret 1913, para pemimpin SI mengadakan pertemuan dengan Gubernur Jenderal Idenburg untuk memperjuangkan SI berbadan hukum. Jawaban dari Idenburg pada tanggal 29 Maret 1913, yaitu SI di bawah pimpinan H.O.S Cokroaminoto tidak diberi badan hukum. Ironisnya yang mendapat pengakuan pemerintah kolonial Belanda (Gubernur Jenderal Idenburg) justru cabang-cabang SI yang ada di daerah. Ini suatu taktik pemerintah kolonial Belanda dalam memecah belah persatuan SI. Bayangan perpecahan muncul dari pandangan yang berbeda antara H.O.S Cokroaminoto dengan Semaun mengenai kapitalisme. Menurut Semaun yang memiliki pandangan sosialis, bergandeng dengan kapitalis adalah haram. Dalam kongres SI yang dilaksanakan tahun 1921, ditetapkan adanya disiplin partai rangkap anggota. Setiap anggota SI tidak boleh merangkap sebagai anggota organisasi lain terutama yang beraliran komunis. Akhirnya SI pecah menjadi dua yaitu SI Putih dan SI Merah.
a. SI Putih, yang tetap berlandaskan nasionalisme dan Islam. Dipimpin oleh H.O.S. Cokroaminoto, H. Agus Salim, dan Suryopranoto yang berpusat di Yogyakarta.
b. SI Merah, yang berhaluan sosialisme kiri (komunis). Dipimpin oleh Semaun, yang berpusat di Semarang.
Dalam kongresnya di Madiun, SI Putih berganti nama menjadi Partai Sarekat Islam (PSI). Kemudian pada tahun 1927 berubah lagi menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII). Sementara itu, SI Sosialis/Komunis berganti nama menjadi Sarekat Rakyat (SR) yang merupakan pendukung kuat Partai Komunis Indonesia (PKI).
3. Indische Partij (IP)

IP didirikan pada tanggal 25 Desember 1912 di Bandung oleh tokoh Tiga Serangkai, yaitu E.F.E Douwes Dekker, Dr. Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat. Pendirian IP ini dimaksudkan untuk mengganti Indische Bond yang merupakan organisasi orang-orang Indo dan Eropa di Indonesia. Hal ini disebabkan adanya keganjilan-keganjilan yang terjadi (diskriminasi) khususnya antara keturunan Belanda totok dengan orang Belanda campuran (Indo). IP sebagai organisasi campuran menginginkan adanya kerja sama orang Indo dan bumi putera. Hal ini disadari benar karena jumlah orang Indo sangat sedikit, maka diperlukan kerja sama dengan orang bumi putera agar kedudukan organisasinya makin bertambah kuat.

Di samping itu juga disadari betapa pun baiknya usaha yang dibangun oleh orang Indo, tidak akan mendapat tanggapan rakyat tanpa adanya bantuan orang-orang bumi putera. Perlu diketahui bahwa E.F.E Douwes Dekker dilahirkan dari keturunan campuran, ayah Belanda, ibu seorang Indo. Indische Partij merupakan satu-satunya organisasi pergerakan yang secara terang-terangan bergerak di bidang politik dan ingin mencapai Indonesia merdeka. Tujuan Indische Partij adalah untuk membangunkan patriotisme semua indiers terhadap tanah air. IP menggunakan media majalah Het Tijdschrifc dan surat kabar ‘De Expres’ pimpinan E.F.E Douwes Dekker sebagai sarana untuk membangkitkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air Indonesia. Tujuan dari partai ini benar-benar revolusioner karena mau mendobrak kenyataan politik rasial yang dilakukan pemerintah kolonial. Tindakan ini terlihat nyata pada tahun 1913. Saat itu pemerintah Belanda akan mengadakan peringatan 100 tahun bebasnya Belanda dari tangan Napoleon Bonaparte (Prancis). Perayaan ini direncanakan diperingati juga oleh pemerintah Hindia Belanda. Adalah suatu yang kurang pas di mana suatu negara penjajah melakukan upacara peringatan pembebasan dari penjajah pada suatu bangsa yang dia sebagai penjajahnya. Hal yang ironis ini mendatangkan cemoohan termasuk dari para pemimpin Indische Partij. R.M. Suwardi Suryaningrat menulis artikel bernada sarkastis yang berjudul ‘Als ik een Nederlander was’, Andaikan aku seorang Belanda. Akibat dari tulisan itu R.M. Suwardi Suryaningrat ditangkap. Menyusul sarkasme dari Dr. Cipto Mangunkusumo yang dimuat dalam De Express tanggal 26 Juli 1913 yang diberi judul Kracht of Vrees?, berisi tentang kekhawatiran, kekuatan, dan ketakutan. Dr. Tjipto pun ditangkap, yang membuat rekan dalam Tiga Serangkai, E.F.E. Douwes Dekker turut mengkritik dalam tulisannya di De Express tanggal 5 Agustus 1913 yang berjudul Onze Helden: Tjipto Mangoenkoesoemo en Soewardi Soerjaningrat, Pahlawan kita: Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat. Kecaman-kecaman yang menentang pemerintah Belanda menyebabkan ketiga tokoh dari Indische Partij ditangkap. Pada tahun 1913 mereka diasingkan ke Belanda. Namun pada tahun 1914 Cipto Mangunkusumo dikembalikan ke Indonesia karena sakit. Sedangkan Suwardi Suryaningrat dan E.F.E. Douwes Dekker baru kembali ke Indonesia pada tahun 1919. Suwardi Suryaningrat terjun dalam dunia pendidikan, dikenal sebagai Ki Hajar Dewantara, mendirikan perguruan Taman Siswa. E.F.E Douwes Dekker juga mengabdikan diri dalam dunia pendidikan dan mendirikan yayasan pendidikan Ksatrian Institute di Sukabumi pada tahun 1940. Dalam perkembangannya, E.F.E Douwes Dekker ditangkap lagi dan
dibuang ke Suriname, Amerika Latin.
4. Perhimpunan Indonesia dan Manifesto Politik

Pada tahun 1908 di Belanda berdiri sebuah organisasi yang bernama Indische Vereeniging. Pelopor pembentukan organisasi ini adalah Sutan Kasayangan Soripada dan RM Noto Suroto. Para mahasiswa lain yang terlibat dalam organisasi ini adalah R. Pandji Sosrokartono, Gondowinoto, Notodiningrat, Abdul Rivai, Radjiman Wediodipuro (Wediodiningrat), dan Brentel. Tujuan dibentuknya Indische Vereeniging adalah untuk memajukan kepentingan bersama dari orang-orang yang berasal dari Indonesia. Kedatangan tokoh-tokoh Indische Partij seperti Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat, sangat mempengaruhi perkembangan Indische Vereeniging. Masuk konsep “Hindia Bebas” dari Belanda, dalam pembentukan negara Hindia yang diperintah oleh rakyatnya sendiri. Perasaan anti-kolonialisme semakin menonjol setelah ada seruan Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson tentang kebebasan dalam menentukan nasib sendiri pada negara-negara terjajah (The Right of Self Determination). Dalam upaya berkiprah lebih jauh, organisasi ini memiliki media komunikasi yang berupa majalah Hindia Poetra. Pada rapat umum bulan Januari 1923, Iwa Kusumasumantri sebagai ketua baru memberi penjelasan bahwa organisasi yang sudah dibenahi ini mempunyai tiga asas pokok yang disebut juga Manifesto Politik, yaitu:
a. Indonesia ingin menentukan nasib sendiri,
b. agar dapat menentukan nasib sendiri, bangsa Indonesia harus mengandalkan kekuatan dan kemampuan sendiri, dan
c. dengan tujuan melawan Belanda bangsa Indonesia harus bersatu.
Kegiatan Indische Vereeniging semakin tegas dan radikal, dan telah berkembang ke arah politik. Sejalan dengan semakin meluasnya pemakaian nama Indonesische, dirasa perlu untuk mengubah nama organisasi menjadi Indonesische Vereeniging pada tahun 1924. Majalah Hindia Poetra pun ikut berubah nama menjadi Indonesia Merdeka. Melalui rapat pada tanggal 3 Februari 1925 akhirnya Indonesische Vereeniging diganti menjadi Perhimpunan Indonesia (PI). Semboyan “Indonesia Merdeka” sudah menjadi slogan meskipun mengatakannya dengan Bahasa Belanda. Melalui media “Indonesia Merdeka” dan kegiatan internasional, dunia internasional mengetahui aktivitas perjuangan para pemuda Indonesia. Berikut ini kegiatan-kegiatan internasional yang diikuti oleh PI.
a. Mengikuti Kongres ke-6 Liga Demokrasi Internasional untuk Perdamaian di Paris pada tahun 1926. Delegasi Perhimpunan Indonesia dipimpin oleh Mohammad Hatta.
b. Mengikuti Kongres I Liga Penentang Imperialisme dan Penindasan Kolonial di Berlin pada tahun 1927, mengirimkan Mohammad Hatta, Nasir Pamuncak, Batot, dan Achmad Subardjo. Dalam perjalanannya Perhimpunan Indonesia mengalami banyak tekanan dari pemerintah Belanda, lebih-lebih setelah terjadi pemberontakan Partai Komunis Indonesia pada tahun 1926. Pengawasan dilakukan semakin ketat. Meskipun demikian, pada tanggal 25 Desember 1926 Semaun bersama Mohammad Hatta menandatangani suatu kesepakatan yang dikenal dengan Konvensi Hatta-Semaun. Dalam kesepakatan itu ditekankan pada upaya Perhimpunan Indonesia tetap pada garis perjuangan kebangsaan dan diharapkan PKI dengan ormas-ormasnya tidak menghalang-halangi Perhimpunan Indonesia dalam mewujudkan citacitanya. Cita-cita Perhimpunan Indonesia tertuang dalam 4 pokok ideologi dengan memerhatikan masalah sosial, ekonomi dengan menempatkan kemerdekaan sebagai tujuan politik yang dikembangkan sejak tahun 1925. Keempat pokok ideologi tersebut adalah kesatuan nasional, solidaritas, non-kooperasi, dan swadaya.
5. Partai Komunis Indonesia (PKI)

Partai Komunis Indonesia (PKI) secara resmi berdiri pada tanggal 23 Mei 1920. Berdirinya PKI tidak terlepas dari ajaran Marxis yang dibawa oleh Sneevliet. Ia bersama teman-temannya seperti Brandsteder, H.W Dekker, dan P. Bergsma, mendirikan Indische Social Democratische Vereeniging (ISDV) di Semarang pada tanggal 4 Mei 1914. Tokoh-tokoh Indonesia yang bergabung dalam ISDV antara lain Darsono, Semaun, Alimin, dan lain-lain. PKI terus berupaya mendapatkan pengaruh dalam masyarakat. Salah satu upaya yang ditempuhnya adalah melakukan infiltrasi dalam tubuh Sarekat Islam. Infiltrasi dapat dengan mudah dilakukan karena ada beberapa faktor berikut.
a. Adanya kemelut dalam tubuh SI, di mana pemerintah Belanda lebih memberi pengakuan kepada cabang Sarekat Islam lokal.
b. Adanya disiplin partai dalam SI, di mana anggota SI yang merangkap anggota ISDV harus keluar dari SI. Akibatnya SI terpecah menjadi SI Merah dan SI Putih.
Setelah berhasil menyusup dalam tubuh SI, jumlah anggota PKI semakin besar. PKI berkembang pesat. Berikut ini ada beberapa faktor yang menyebabkan PKI berkembang pesat.
a. Propagandanya yang sangat menarik.
b. Memiliki pemimpin yang berjiwa kerakyatan.
c. Pandai merebut massa rakyat yang tergabung dalam partai lain.
d. Sikapnya yang tegas terhadap pemerintah kolonial dan kapitalis.
e. Di kalangan rakyat terdapat harapan bahwa PKI bisa menggantikan Ratu Adil.
Organisasi PKI makin kuat ketika pada bulan Februari 1923 Darsono kembali dari Moskow. Ditambah dengan tokoh-tokoh Alimin dan Musso, maka peranan politik PKI semakin luas. Pada tanggal 13 November 1926, Partai Komunis Indonesia mengadakan pemberontakan di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Pemberontakan ini sangat sia-sia karena massa sama sekali tidak siap di samping organisasinya masih kacau. PKI telah mengorbankan ribuan orang yang termakan hasutan untuk ikut serta dalam pemberontakan. Dampak buruk lainnya yang menimpa para pejuang pergerakan di tanah air adalah berupa pengekangan dan penindasan yang luar biasa dari pemerintah Belanda sehingga sama sekali tidak punya ruang gerak. Walaupun PKI dinyatakan sebagai partai terlarang tetapi secara ilegal mereka masih melakukan kegiatan politiknya. Semaun, Darsono, dan Alimin meneruskan propaganda untuk tetap memperjuangkan aksi revolusioner di Indonesia.
6. Partai Nasional Indonesia (PNI)

Berdirinya partai-partai dalam pergerakan nasional banyak berawal dari studie club. Salah satunya adalah Partai Nasional Indonesia (PNI). Partai Nasional Indonesia (PNI) yang lahir di Bandung pada tanggal 4 Juli 1927 tidak terlepas dari keberadaan Algemeene Studie Club. Lahirnya PNI juga dilatarbelakangi oleh situasi sosio politik yang kompleks. Pemberontakan PKI pada tahun 1926 membangkitkan semangat untuk menyusun kekuatan baru dalam menghadapi pemerintah kolonial Belanda. Rapat pendirian partai ini dihadiri Ir. Soekarno, Dr. Cipto Mangunkusumo, Soedjadi, Mr. Iskaq Tjokrodisuryo, Mr. Budiarto, dan Mr. Soenarjo. Pada awal berdirinya, PNI berkembang sangat pesat karena didorong oleh faktor-faktor berikut.

a. Pergerakan yang ada lemah sehingga kurang bisa menggerakkan massa.
b. PKI sebagai partai massa telah dilarang.
c. Propagandanya menarik dan mempunyai orator ulung yang bernama Ir. Soekarno (Bung Karno).
Untuk mengobarkan semangat perjuangan nasional, Bung Karno mengeluarkan Trilogi sebagai pegangan perjuangan PNI. Trilogi tersebut mencakup kesadaran nasional, kemauan nasional, dan perbuatan nasional. Tujuan PNI adalah mencapai Indonesia merdeka. Untuk mencapai tujuan tersebut, PNI menggunakan tiga asas yaitu self help (berjuang dengan usaha sendiri) dan nonmendiancy, sikapnya terhadap pemerintah juga antipati dan nonkooperasi. Dasar perjuangannya adalah marhaenisme. Kongres Partai Nasional Indonesia yang pertama diadakan di Surabaya, tanggal 27 – 30 Mei 1928. Kongres ini menetapkan beberapa hal berikut.
1. Susunan program yang meliputi:
a. bidang politik untuk mencapai Indonesia merdeka,
b. bidang ekonomi dan sosial untuk memajukan pelajaran nasional.
2. Menetapkan garis perjuangan yang dianut adalah nonkooperasi.
3. Menetapkan garis politik memperbaiki keadaan politik, ekonomi dan sosial dengan kekuatan sendiri, antara lain dengan mendirikan sekolah-sekolah, poliklinik-poliklinik, bank nasional, perkumpulan koperasi, dan sebagainya.
Peranan PNI dalam pergerakan nasional Indonesia sangat besar. Menyadari perlunya pernyataan segala potensi rakyat, PNI memelopori berdirinya Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI). PPPKI diikuti oleh PSII (Partai Sarekat Islam Indonesia), Budi Utomo, Pasundan, Sumatranen Bond, Kaum Betawi, Indonesische Studi Club, dan Algemeene Studie Club. Berikut ini ada dua jenis tindakan yang dilaksanakan untuk memperkokoh diri dan berpengaruh di masyarakat.
1. Ke dalam, mengadakan usaha-usaha dari dan untuk lingkungan sendiri seperti mengadakan kursus-kursus, mendirikan sekolah, bank dan sebagainya.
2. Keluar, dengan memperkuat opini publik terhadap tujuan PNI antara lain melalui rapat-rapat umum dan penerbitan surat kabar Banteng Priangan di Bandung, dan Persatuan Indonesia di Jakarta.
Kegiatan PNI ini cepat menarik massa dan hal ini sangat mencemaskan pemerintah kolonial Belanda. Pengawasan terhadap kegiatan politik dilakukan semakin ketat bahkan dengan tindakantindakan penggeledahan dan penangkapan. Dengan berkembangnya desas desus bahwa PNI akan mengadakan pemberontakan, maka empat tokoh PNI yaitu Ir. Soekarno, R. Gatot Mangkuprojo, Markun Sumodiredjo, dan Supriadinata ditangkap dan dijatuhi hukuman oleh pengadilan Bandung. Dalam proses peradilan itu, Ir. Soekarno dengan kepiawaiannya melakukan pembelaan yang diberi judul “Indonesia Menggugat”. Penangkapan terhadap para tokoh pemimpin PNI merupakan pukulan berat dan menggoyahkan keberlangsungan partai. Dalam suatu kongres luar biasa yang diadakan di Jakarta pada tanggal 25 April 1931, diambil keputusan untuk membubarkan PNI. Pembubaran ini menimbulkan pro dan kontra. Mr. Sartono kemudian mendirikan Partindo. Mereka yang tidak setuju dengan pembubaran masuk dalam Pendidikan Nasional Indonesia (PNI Baru) yang didirikan oleh Drs. Mohammad Hatta dan Sutan Syahrir. Baik Partindo maupun PNI Baru, masih memakai asas PNI yang lama yaitu self help dan nonkooperasi. Namun di antara keduanya terdapat perbedaan dalam hal strategi perjuangan. PNI Baru lebih mengutaman pendidikan politik dan sosial, sedangkan Partindo mengutamakan aksi massa sebagai senjata yang tepat untuk mencapai kemerdekaan.
7. Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI)

PPPKI dibentuk di Bandung pada tanggal 17 - 18 Desember 1927. Beranggotakan organisasi-organisasi seperti Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII), Budi Utomo (BU), PNI, Pasundan, Sumatranen Bond, Kaum Betawi, dan Kaum Studi Indonesia. Tujuan dibentuknya PPPKI yaitu:
a. menghindari segala perselisihan di antara anggota-anggotanya;
b. menyatukan organisasi, arah, serta cara beraksi dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia; dan
c. mengembangkan persatuan kebangsaan Indonesia.
Pembentukan organisasi PPPKI sebagai ide persatuan sejak awal mengandung benih-benih kelemahan dan keretakan. Berikut ini ada beberapa faktor yang menyebabkan keretakan tersebut.
a. Masing-masing anggota lebih mementingkan loyalitas pada masing-masing kelompoknya.
b. Kurangnya kontrol pusat terhadap aktivitas lokal.
c. Perbedaan gaya perjuangan di antara organisasi-organisasi anggota PPKI tersebut.
8. Partai Indonesia (Partindo)

Ketika Ir. Soekarno yang menjadi tokoh dalam PNI ditangkap pada tahun 1929, maka PNI pecah menjadi dua yaitu Partindo dan PNI Baru. Partindo didirikan oleh Sartono pada tahun 1929. Sejak awal berdirinya Partindo memiliki banyak anggota dan terjun dalam aksi-aksi politik menuju Indonesia Merdeka. Dasar Partindo sama dengan PNI yaitu nasional. Tujuannya adalah mencapai Indonesia merdeka. Asasnya pun juga sama yaitu self help dan nonkooperasi. Partindo semakin kuat setelah Ir. Soekarno bergabung ke dalamnya pada tahun 1932, setelah dibebaskan dari penjara. Namun, karena kegiatan-kegiatannya yang sangat radikal menyebabkan pemerintah melakukan pengawasan yang cukup ketat. Karena tidak bisa berkembang, maka tahun 1936 Partindo bubar.
9. Partai Indonesia Raya (Parindra)

Perjuangan radikal yang dilakukan oleh PKI, PI, dan PNI mulai berakhir ketika pemerintah kolonial Belanda melakukan penangkapan terhadap sejumlah tokoh PNI. Di samping itu pemerintah kolonial di bawah Gubernur Jenderal de Jonge melakukan pengawasan yang ketat terhadap organisasi-organisasi yang ada pada masa itu. Melihat kondisi tersebut, para tokoh pergerakan mengubah garis perjuangannya. Dari yang semula radikal dan nonkooperasi menjadi moderat dan kooperasi dengan menempatkan wakilnya dalam volksraad. Salah satu organisasi yang bersifat moderat adalah Partai Indonesia Raya (Parindra). Parindra didirikan di kota Solo oleh dr. Sutomo pada tanggal 26 Desember 1935. Parindra merupakan fusi dan Budi Utomo dan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI). Tujuan Parindra adalah mencapai Indonesia Raya.

Asas politik Parindra adalah insidental, artinya tidak berpegang pada asas kooperasi maupun nonkooperasi. Sikapnya terhadap pemerintah tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi, jadi luwes. Tokoh-tokoh Parindra yang terkenal dalam membela kepentingan rakyat di volksraad adalah Moh. Husni Thamrin. Parindra berjuang agar wakil-wakil volksraad semakin bertambah sehingga suara yang berhubungan dengan upaya mencapai Indonesia merdeka semakin diperhatikan oleh pemerintah Belanda. Perjuangan Parindra dalam volksraad cukup berhasil, terbukti pemerintah Belanda mengganti istilah inlandeer menjadi Indonesier.
10. Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo)

Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo) didirikan di Jakarta pada tanggal 24 Mei 1937 oleh orang-orang bekas Partindo. Tokoh-tokohnya antara lain Sartono, Sanusi Pane, dan Moh. Yamin. Dasar dan tujuannya adalah nasional dan mencapai Indonesia Merdeka. Gerindo juga menganut asas insidental yang sama dengan Parindra. Tujuan Gerindo antara lain:
a. mencapai Indonesia Merdeka,
b. memperkokoh ekonomi Indonesia,
c. mengangkat kesejahteraan kaum buruh, dan
d. memberi bantuan bagi kaum pengangguran.
11. Gabungan Politik Indonesia (Gapi)

Pada tanggal 15 Juli 1936, partai-partai politik dengan dipelopori oleh Sutardjo Kartohadikusumo mengajukan usul atau petisi, yaitu permohonan supaya diselenggarakan suatu musyawarah antara wakil-wakil Indonesia dan negara Belanda di mana anggotanya mempunyai hak yang sama. Tujuannya adalah untuk menyusun suatu rencana pemberian kepada Indonesia suatu pemerintah yang berdiri sendiri. Namun usul tersebut ditolak oleh pemerintah kolonial Belanda. Adanya kekecewaan terhadap keputusan pemerintah Belanda tersebut, atas prakarsa Moh. Husni Thamrin pada tanggal 21 Mei 1939, dibentuklah Gabungan Politik Indonesia (Gapi). Berikut ini ada beberapa alasan yang mendorong terbentuknya Gapi.
a. Kegagalan petisi Sutarjo. Petisi ini berisi permohonan agar diadakan musyawarah antara wakil-wakil Indonesia dan Belanda. Tujuannya adalah agar bangsa Indonesia diberi pemerintahan yang berdiri sendiri.
b. Kepentingan internasional akibat timbulnya fasisme.
c. Sikap pemerintah yang kurang memerhatikan kepentingan bangsa Indonesia.
12. Organisasi Keagamaan

Muhammadiyah adalah organisasi Islam modern yang didirikan di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912 oleh K.H. Ahmad Dahlan. Muhammadiyah berarti umat Muhammad atau pengikut Muhammad. Dengan nama ini memiliki harapan dapat mencontoh segala jejak perjuangan dan pengabdian Nabi Muhammad. Tujuan yang ingin dicapai adalah:
a. memajukan pengajaran berdasarkan agama Islam, dan
b. memupuk keimanan dan ketaqwaan para anggotanya.
Dalam rangka mencapai tujuan itu, Muhammadiyah melakukan beberapa upaya berikut.
a. Mendirikan sekolah-sekolah (bukan pondok pesantren) dengan pengajaran agama dan kurikulum yang modern.
b. Mendirikan rumah sakit dengan nama Pusat Kesengsaraan Umum (PKU).
c. Mendirikan rumah yatim piatu.
d. Mendirikan perkumpulan kepanduan Hisbul Wathan.
Dalam perkembangannya, Muhammadiyah menghadapi tantangan dari golongan Islam konservatif. Mereka melihat Muhammadiyah begitu terbuka terhadap kebudayaan Barat sehingga khawatir kemurnian Islam akan dirusakkan. Oleh karena itu para ulama mendirikan Nahdlatul Ulama pada tahun 1926. Gerakan NU dipelopori oleh K.H. Hasyim Asy’ari. Gerakan Muhammadiyah banyak mendapat simpati termasuk pemerintah kolonial Belanda karena perjuangannya tidak bersifat konfrontatif (menentang). Dalam Kongres Muhammadiyah yang
berlangsung dari tanggal 12 - 17 Maret 1925 di Yogyakarta, diperbincangkan masalah-masalah yang berkaitan dengan pengajaran Islam, mass media Islam, dan buku-buku tentang Islam yang berbahasa Jawa.
Di samping Muhammadiyah, gerakan keagamaan lain yang memiliki andil bagi kemajuan bangsa antara lain, berikut ini.
a. Jong Islamienten Bond, berdiri tanggal 1 Januari 1925 di Jakarta.
b. Nahdlatul Ulama (NU), berdiri pada tanggal 31 Januari 1926 di Surabaya, Jawa Timur.
c. Nahdlatul Wathan, berdiri tahun 1932 di Pacor, Lombok Timur.
13. Organisasi Pemuda dan Wanita

Perkumpulan pemuda yang pertama berdiri adalah Tri Koro Dharmo. Organisasi ini berdiri pada tanggal 7 Maret 1915 di Jakarta atas petunjuk Budi Utomo. Diprakarsai oleh dr. Satiman Wirjosandjojo, Kadarman, dan Sunardi. Mereka mufakat untuk mendirikan organisasi kepemudaan yang anggotanya berasal dari siswa sekolah menengah di Jawa dan Madura. Perkumpulan ini diberi nama Tri Koro Dharmo yang berarti tiga tujuan mulia (sakti, budhi, bakti). Dalam perkembangannya, Tri Koro Dharmo membuka cabang di Surabaya. Dalam rangka mengefektifkan perjuangan, diterbitkan sebuah majalah yang juga diberi nama Tri Koro Dharmo. Berikut ini tujuan Tri Koro Dharmo secara nyata dalam anggaran dasarnya.
a. Ingin menghidupkan persatuan dan kesatuan, di antara pemuda Jawa, Sunda, Madura, Bali, dan Lombok.
b. Kerja sama dengan semua organisasi pemuda guna membentuk ke-Indonesiaan. Keanggotannya terbatas pada para pemuda Jawa, Sunda, Madura, Bali dan Lombok.
Tri Koro Dharmo memiliki asas-asas seperti berikut.
a. Menimbulkan pertalian antara murid-murid bumi putera pada sekolah dan kursus perguruan kejuruan.
b. Menambah pengetahuan umum bagi anggota-anggotanya.
c. Membangkitkan dan mempertajam bahasa dan budaya Indonesia.
Organisasi kepemudaan lainnya yang bersifat kedaerahan banyak bermunculan seperti Pasundan, Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa, Jong Batak, Jong Ambon, Jong Celebes, Timorees Ver Bond, PPPI (Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia), Pemuda Indonesia, Jong Islamienten Bond, kepanduan, dan sebagainya. Di samping gerakan para pemuda, kaum wanita juga tidak mau ketinggalan. Pergerakan wanita dipelopori oleh R.A.Kartini dari Jepara dengan mendirikan Sekolah Kartini. Perkumpulan wanita yang didirikan sebelum tahun 1920 antara lain Putri Mardika yang didirikan atas bantuan Budi Utomo. Perkumpulan ini bertujuan untuk memajukan pengajaran terhadap anak-anak perempuan dengan cara memberi penerangan dan bantuan dana, mempertinggi sikap yang merdeka, dan melenyapkan tindakan malu-malu yang melampaui batas.
Perkumpulan Kautamaan Istri didirikan pada tahun 1913 di Tasikmalaya, lalu pada tahun 1916 di Sumedang, Cianjur, dan tahun 1917 di Ciamis, menyusul di Cicurug tahun 1918. Tokoh Kautamaan Istri yang terkenal adalah Raden Dewi Sartika, seorang pengajar Kautamaan Istri di tanah Pasundan. Di Yogyakarta pada tahun 1912 didirikan perkumpulan wanita yang benafaskan Islam dengan nama Sopa Tresna, yang kemudian pada tahun 1914 menjadi bagian wanita dari Muhammadiyah dengan nama Aisyah. Di Yogyakarta selain Aisyah juga ada perkumpulan wanita yang bernama Wanito Utomo, yang mulai memasukkan perempuan ke dalam kegiatan dasar pekerjaan ke arah emansipasi. Di samping R.A.Kartini dan Dewi Sartika, masih terdapat seorang tokoh wanita yaitu Ibu Maria Walanda Maramis dari Minahasa. Beliau mendirikan perkumpulan yang bernama Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunnya (PIKAT) pada tahun 1917. PIKAT dalam kegiatannya mendirikan Sekolah Kepandaian Putri.
Dalam perkembangannya, perkumpulan-perkumpulan wanita itu melaksanakan kongres yang dikenal dengan ‘Kongres Perempuan Indonesia”.
14. Sumpah Pemuda

Sumpah pemuda, tidak dapat lepas dari organisasi kepemudaan yang bernama PPPI (Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia) yang didirikan pada tahun 1926. PPPI mendapat dukungan dari sejumlah organisasi kepemudaan seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong Minahasa, Jong Batak, dan Jong Islamienten Bond dengan penuh keyakinan ingin mencapai tujuannya yaitu persatuan Indonesia. Para pemuda ini menginginkan suatu upaya penyatuan peletakan dasar untuk kemerdekaan dengan menentang ketidakadilan yang dialami selama masa penjajahan. Pertemuan awal dilaksanakan tanggal 15 November 1925 dengan membentuk panitia Kongres Pemuda I, yang bertugas menyusun tujuan kongres. Diputuskan pelaksanaan kongres I mulai tanggal 30 April sampai dengan 2 Mei 1926.
Tujuan Kongres Pemuda I adalah membentuk badan sentral, memajukan paham persatuan kebangsaan, dan mempererat hubungan di antara semua perkumpulan pemuda kebangsaan. Hal yang menjadi agenda pembicaraan adalah tentang usulan bahasa Indonesia yaitu bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan. Mengenai usulan fusi untuk semua perkumpulan pemuda, tidak ada keputusan. Setelah berlangsungnya kongres pertama, para pemuda semakin tergerak untuk menindaklanjuti dengan melakukan kongres berikutnya. Oleh karena itu, setelah diawali pertemuan pendahuluan terbentuklah susunan panitia seperti berikut.
Ketua          : Sugondo Joyopuspito
Wakil ketua : Djoko Marsaid
Sekretaris    : Mohammad Yamin
Bendahara   : Amir Syarifudin
Pembantu    : Djohan Tjain, Kotjo Sungkono, Senduk, J. Leimena, Rohjani.
Kongres Pemuda II berlangsung sejak tanggal 27 Oktober 1928 dan berakhir tanggal 28 Oktober 1928. Kongres Pemuda II diadakan sebanyak tiga kali rapat.
a. Rapat pertama, di gedung Katolik Jonglingen Bond di Waterloopein.
b. Rapat kedua, tanggal 28 Oktober pagi, di gedung Oost Java Bioscoop, di Koningsplein Noord.
c. Rapat ketiga, tanggal 28 Oktober malam, di gedung Indonesische Clubhuis di Jl. Kramat Raya 106 Jakarta.
Kongres menetapkan ikrar/sumpah pemuda yang selanjutnya menjadi landasan perjuangan untuk mencapai Indonesia merdeka. Pada malam itu juga, untuk pertama kali diperdengarkan lagu Indonesia Raya oleh penggubahnya Wage Rudolf Supratman. Sebagai tindak lanjut dari Sumpah Pemuda 1928, pada tanggal 24 - 28 Desember 1928 di Yogyakarta para pemuda menyepakati pembentukan Komisi Besar Indonesia Muda (KBIM). Tugas komisi ini adalah mempersiapkan terbentuknya satu wadah bagi semua Pemuda Indonesia. Hasil kerja komisi ini terlihat dalam kongres pemuda di Surakarta pada tanggal 31 Desember 1936 yang berhasil membentuk organisasi Indonesia Muda (IM), yang merupakan fusi (peleburan) dari berbagai organisasi pemuda di Indonesia. Asas IM adalah kebangsaan Indonesia dan bertujuan untuk mewujudkan Indonesia Raya. Para anggota IM dilarang bekerja sama dengan pemerintah Belanda (bersifat nonkooperatif).